9 Mahasiswa Gelar Demo di Polda Metro Jaya, Ini 5 Tuntutannya Megapolitan

9
                    
                        Mahasiswa Gelar Demo di Polda Metro Jaya, Ini 5 Tuntutannya
                        Megapolitan

Mahasiswa Gelar Demo di Polda Metro Jaya, Ini 5 Tuntutannya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan BEM SI berencana menggelar aksi demonstrasi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2025).
Aksi ini digelar sebagai respons atas insiden represif aparat terhadap masyarakat, termasuk viralnya peristiwa pengemudi ojek online terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada demo 28 Agustus.
BEM UI menyatakan aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat yang dinilai diciderai tindakan brutal aparat kepolisian.
“Ini dilatarbelakangi oleh solidaritas perjuangan rakyat yang diciderai oleh brutalitas dan tindakan represif oleh aparat kepolisian,” ujar Koordinator BEM UI, Bima, kepada
Kompas.com,
Jumat (29/8/2025).
Ada lima tuntutan utama yang akan disampaikan mahasiswa dalam aksi tersebut:
Bima menambahkan, sekitar 150 mahasiswa dari Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia (IKM UI) telah mendaftar untuk ikut aksi. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
“Dari IKM UI sendiri per hari ini sudah ada 150 orang yang mendaftar dan akan terus bertambah nantinya,” ucap dia.
Selain BEM UI, BEM SI juga akan menggelar unjuk rasa menanggapi insiden demo 28 Agustus.
“Kami akan turun menyikapi kondisi yang sama sekali tidak dapat dimaklumi,” kata Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram.
Ikram menjelaskan, aksi ini dilatarbelakangi kemarahan mahasiswa atas insiden yang viral di media sosial, di mana seorang pengemudi ojek online diduga terlindas rantis Brimob.
“Tidak dapat berkata-kata melihat kondisi hari ini, juga himbauan kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk turun ke jalan dan menuntut keadilan dan tanggung jawab presiden terhadap semua kisruh yang terjadi,” jelas Ikram.
Sebuah video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan rantis bertuliskan Brimob melaju cepat saat warga berhamburan.
Mobil lapis baja itu kemudian melindas seorang pengendara ojek
online
yang berusaha menghindar. Peristiwa ini membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi kendaraan.
Meski demikian, rantis tetap melaju meninggalkan lokasi tanpa menghiraukan korban, yang memicu kemarahan warga. Massa memukuli mobil Brimob, bahkan sebagian mengejar kendaraan tersebut.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa tersebut.
“Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Sigit kepada
Kompas.com,
Kamis (28/8/2025).
Kapolri juga memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri untuk menangani insiden lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.