9 Mahasiswa dan Dosen FH UKSW Demo Tolak Pergantian Dekan, Tuding Rektorat Sewenang-wenang Regional

9
                    
                        Mahasiswa dan Dosen FH UKSW Demo Tolak Pergantian Dekan, Tuding Rektorat Sewenang-wenang
                        Regional

Mahasiswa dan Dosen FH UKSW Demo Tolak Pergantian Dekan, Tuding Rektorat Sewenang-wenang
Tim Redaksi
SALATIGA, KOMPAS.com –
Ratusan mahasiswa dan dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana (
UKSW
)
Salatiga
melakukan demonstrasi di area kampus dan longmarch sejauh kurang lebih satu kilometer ke kantor Rektorat yang berada di Kampus UKSW Kartini, Jumat (2/5/2025).
Dalam aksinya, selain melakukan orasi mahasiswa juga menempelkan selebaran yang berisikan ketidakpuasan atas pergantian dekan dan jajarannya yang dilakukan oleh Rektor UKSW.
Para mahasiswa dan dosen FH UKSW kompak mengenakan pakaian berwarna hitam.
Koordinator aksi, Rezky Passiuola mengatakan demonstrasi dilakukan karena kesewenang-wenangan rektorat.
“Kami selama ini sudah diam melihat polah pimpinan universitas, namun dengan adanya pergantian dekan dan jajaran, mahasiswa FH satu suara menyatakan menolak,” ungkapnya.
Pejabat lama yang diberhentikan, yakni:
“Menurut kami janggal. Karena SK Rektor per tanggal 30 April 2025 tersebut dikeluarkan pada pukul 23.00 WIB dan langsung berlaku pada 1 Mei 2025. Penggantian itu tidak mencerminkan nilai-nilai Satya Wacana yang mengedepankan keadilan dan moralitas,” kata Rezky.
Menurutnya, mahasiswa yang melakukan demo bukanlah penggemar dekan ataupun jajaran yang diganti.
“Secara personal kami tidak memiliki keterkaitan, hanya kami tidak ingin ada penyalahgunaan kekuasaan di kampus ini,” ungkapnya.
Rezky menyatakan dampak pergantian tersebut pasti akan dirasakan oleh mahasiswa.
“Karena itu kami menolak pergantian dekan dan akan berjuang agar mereka dikembalikan ke jabatannya,” paparnya.
Sementara dosen FH UKSW Krisna Djaja Darumurti mengatakan, setiap keputusan pasti memiliki dampak baik dan buruk.
“Namun keputusan pergantian dekan yang dilakukan mendadak ini tidak hanya itu, tapi juga memiliki daya rusak,” ujarnya.
“Alasannya adalah pergantian dekan dan jajaran itu tidak melalui pertimbangan rasional. Dan ini yang akhirnya disadari oleh mahasiswa hingga kemudian mereka bergerak dan melakukan aksi hari ini,” kata Krisna.
Krisna menyampaikan, keputusan Rektor UKSW ini menganggu proses perkuliahan mahasiswa.
“Karena tentu setelah aksi ini, akan ada aksi lanjutan. Sehingga karena mereka menyuarakan kebenaran yang diyakininya, mereka tidak kuliah, ada suasana tidak nyaman karena pergantian ini,” paparnya.
Menurutnya, agar situasi kondusif tercipta lebih baik Rektor UKSW mencabut surat keputusan penggantian Dekan FH UKSW dan jajaran.
“Itu sejalan dengan kebenaran yang disuarakan mahasiswa Fakultas Hukum,” kata Krisna.
Sementara Rektor UKSW Prof Intyas Utami saat dikonfirmasi melalui ponsel terkait tuntutan mahasiswa dan dosen FH UKSW belum memberikan respons.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.