9 Bursa Kerja Membludak, "Warning" Darurat Lapangan Pekerjaan Nasional

9
                    
                        Bursa Kerja Membludak, "Warning" Darurat Lapangan Pekerjaan 
                        Nasional

Bursa Kerja Membludak, “Warning” Darurat Lapangan Pekerjaan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Direktur Eksekutif
Migrant Watch
, Aznil Tan menilai, kejadian warga yang pingsan saat mengunjungi pameran lowongan pekerjaan atau
job fair
menjadi tanda Indonesia mengalami darurat
lapangan pekerjaan
.
Ia menilai, hal ini seharusnya menjadi alarm keras bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengalihkan fokus pada
pembukaan lapangan pekerjaan
yang nyata dan sistemik.
“Ini bukan warning lagi, ini sudah
darurat lapangan pekerjaan
. Rakyat datang cari kerja sampai pingsan. Pemerintah harus segera mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk menyelesaikan persoalan ini lebih dulu,” kata Aznil dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).
Aznil menuturkan, program-program yang kini diprioritaskan Prabowo tidak secara langsung dapat membuka lapangan kerja secara masif dan berkelanjutan.
Program andalan Prabowo antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, dan program pembangunan 3 juta rumah.
Ia berpendapat, Prabowo perlu membuang egonya pada program prioritasnya dan fokus membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
“Jika Prabowo ingin mendapat legitimasi nyata rakyat, beliau harus membuang egonya pada program-program simbolik seperti MBG, Koperasi Merah Putih, dan 3 juta. Itu bukan solusi membuka lapangan pekerjaan. Lebih baik energi bangsa ini all out untuk yang lebih efektif,” ujarnya.
Dia berpendapat, program prioritas tersebut hanya bersifat sporadis dan tidak menyentuh akar masalah. Sedangkan, membuka lapangan kerja butuh langkah yang luar biasa, bukan program normatif biasa.
Lebih lanjut, Aznil meminta pemerintah berhenti dengan pendekatan populis yang tidak menyentuh inti persoalan ketenagakerjaan.
Dirinya mengaku sudah menyusun peta jalan praktis dan teruji untuk memperluas kesempatan kerja, termasuk mendorong tenaga kerja Indonesia masuk ke pasar kerja global secara terhormat dan bermartabat.
“Sudahi program-program populis yang hanya menjawab gejala seperti pemadam kebakaran. Akar persoalan kita adalah minimnya lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan. Ini harus jadi prioritas nomor satu,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sembilan pencari kerja sempat dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) terdekat karena pingsan akibat berdesak-desakan saat mengikuti job fair di Gedung Convention Center Presiden University, Jababeka, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/5/2025).
Pelaksana tugas Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi Nur Hidayah Setyowati menuturkan, kesembilan peserta tersebut langsung diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan medis.
Nur Hidayah mengakui bahwa kericuhan job fair Bekasi terjadi karena tingginya antusiasme masyarakat.
Ia mencatat, peserta yang datang bukan hanya dari Kabupaten Bekasi, tetapi juga ada yang berasal dari Kota Bekasi, Jakarta, dan Karawang. Kondisi tersebut membuat jumlah peserta jauh di luar ekspektasinya.
“Memang yang tidak terprediksi adalah jumlah yang hadir,” ungkap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.