8 Mohon Maaf soal 200 Kg Rendang Hilang, Willie Salim: Jangan Salahkan Warga Palembang Regional

8
                    
                        Mohon Maaf soal 200 Kg Rendang Hilang, Willie Salim: Jangan Salahkan Warga Palembang
                        Regional

Mohon Maaf soal 200 Kg Rendang Hilang, Willie Salim: Jangan Salahkan Warga Palembang
Tim Redaksi
PALEMBANG, KOMPAS.com
– Konten kreator
Willie Salim
akhirnya menyampaikan
permohonan maaf
secara terbuka kepada warga
Palembang
setelah video masak besarnya yang menyebut kehilangan 200 kilogram daging
rendang
yang belum matang ramai mendapatkan reaksi dari warganet.
Permohonan maaf
Willie Salim ini ia sampaikan lewat unggahan Instagram pribadinya @willie27_ yang diunggah sejak satu jam lalu.
“Saya meminta maaf untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti. Gara-gara rendang viral, banyak narasi yang tidak enak terhadap warga Palembang,” kata Willie dalam video yang dilihat KOMPAS.com, Sabtu (22/3/2025).
Willie pun mengaku ia kurang persiapan saat memasak daging rendang sebanyak 200 kilogram itu.
Selain itu, pemuda ini pun mengaku baru pertama kali mencoba masak besar untuk orang banyak.
“Jujur, ini bukan salah warga Palembang, sepenuhnya salah saya. Karena saya kurang persiapan, mohon maaf saya pertama kali masak untuk orang sebanyak itu,” ujarnya.
Meski demikian, Willie pun menyebut tak mempermasalahkan kejadian tersebut.
Ia hanya kaget melihat antusias warga Palembang yang datang ke pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) saat acara berlangsung.
“Malahan aku senang melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak memang untuk dibagikan ke warga. Jujur, aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa,” ungkapnya.
Video Willie Salim yang menyebut bahwa kehilangan rendang 200 kilogram saat dimasak di Palembang sempat diduga adalah
settingan
demi mendapatkan
viewers
tinggi.
Sebab, banyak warga yang menduga bahwa Willie sengaja meninggalkan BKB agar masyarakat berebut mengambil rendang yang belum dimasak karena proses memasak rendang membutuhkan waktu yang panjang.
“Aku tidak merekayasa hal itu, aku hanya tidak menyangka dan tidak memperhitungkan hal tersebut bisa terjadi. Itu adalah kebodohanku. Mohon jangan salahkan warga Palembang. Jika aku masak lebih awal dan dengan persiapan yang lebih matang, hal tersebut tidak terjadi,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, konten kreator Willie Salim kehilangan sebanyak 200 kilogram daging sapi yang hendak dimasak rendang di kawasan pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, pada Selasa (18/3/2025).
Sebanyak 200 kilogram daging sapi yang belum masak tersebut hilang lantaran warga sekitar lokasi berebut untuk mendapatkan daging.
Padahal, Willie berniat membagikan daging rendang yang telah masak kepada warga sebagai santapan menu berbuka puasa.
Kanit Binmas Polsek Ilir Barat I, Iptu Rino Ardiansyah yang saat itu berada di lokasi mengatakan, tim dari Willie datang ke BKB dengan membawa peralatan untuk memasak.
“Jadi, rombongan kru Mas Willie membawa peralatan untuk memasak rendang. Mulailah memasak rendang diawali dengan Mas Willie yang membuka,” kata Rino, Jumat (21/3/2025).
Saat Willie berada di lokasi, warga yang ada di BKB pun mengerumuni tempat memasak tersebut tanpa adanya pembatasan.
Meski berdesak-desakan, warga awalnya masih tertib.
“Mendekati shalat maghrib untuk buka puasa, Mas Willie istirahat sebentar. Saat itu Mas Willie datang lagi, tidak ada masalah,” kata Rino.
Namun, menjelang waktu Isya, jumlah warga yang datang semakin banyak.
Situasi menjadi tidak kondusif setelah lampu penerangan di lokasi memasak daging rendang padam.
“Saat itu ada lampu penerangan dari kru. Lama-lama lampu itu mati, disitulah terjadinya masyarakat mengambil rendang,” ungkap Rino.
Polisi tidak dapat menahan warga yang datang ke lokasi, dan situasi semakin tidak terkendali ketika warga mengambil langsung rendang yang belum dimasak dari kuali besar menggunakan gayung hingga ember.
Beberapa saat kemudian, Willie Salim terkejut mengetahui bahwa rendang yang belum matang tersebut telah habis diambil warga.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.