Kepala SMAN 6 Depok Tak Ikut Study Tour ke Jawa Timur
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Kepala
SMAN 6 Depok
disebut tidak ikut berangkat dalam kunjungan objek belajar (KOB) yang dilaksanakan 347 siswa ke Surabaya dan Malang di Jawa Timur.
Diketahui, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melarang SMAN 6 Depok memberangkatkan siswanya ke luar kota untuk
study tour,
tetapi pihak sekolah tetap berangkat.
“Ibu kepala sekolahnya
stand by
di sini ya kita. Saya dan ibu Kepsek juga sama ya, kami di sini menyatu,” kata Humas SMAN 6 Depok Syahri Muhammad kepada
Kompas.com,
Selasa (18/2/2025).
Ia menegaskan,
study tour
ratusan siswa itu telah disepakati melalui rapat darurat oleh para komite sekolah dan wali murid.
Para siswa akan pulang ke Depok pada Senin (24/2/2025).
Sementara kepada Disdik Jabar, pihak sekolah mengaku telah menjelaskan surat klarifikasi berisi kronologi terkait perencanaan KOB yang telah disusun sejak tahun lalu.
“Di dalam pembicaraan itu, kita disuruh membuat satu pernyataan klarifikasi tertulis semacam kayak kronologis, ini sebenarnya kayak gimana (kondisinya). Baik itu dari versinya sekolah maupun dari komite sekolah,“ ujar Syahri.
Di samping itu, terkait biaya
study tour
Rp 3,8 juta yang dibebankan ke setiap siswa, pihak sekolah telah menyiapkan solusi bagi wali murid yang kurang mampu.
“Ada sebuah budaya baik yang kita pertahankan ketika orangtua murid yang mampu akan membantu yang tidak mampu,” jelas Syahri.
“Bahasanya mungkin subsidi silang dan (kami) selalu seperti itu untuk seluruh kegiatan yang terjadi disini,” tambah dia.
Terkini, Dedi Mulyadi mengaku telah mencopot kepala sekolah SMAN 6 Depok yang tetap memberangkatkan siswanya pergi
study tour
.
Hal ini dilakukan tepat setelah Dedi dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat di Istana Negara, Kamis (20/2/2025) pagi.
“Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi,” kata Dedi di Istana, Kamis.
Awalnya, Dedi Mulyadi meminta kegiatan
study tour
SMAN 6 ke Bali ditiadakan.
Sebab, ada keluhan sejumlah pihak yang keberatan dengan biaya study tour tersebut.
Dedi menyebutkan, biaya study tour ke Bali sekitar Rp 3,5 juta dan jika ditambah biaya jajan, maka total uang yang harus dirogoh orangtua siswa sebanyak Rp 5,5 juta.
Menurut dia, penerapan makna
study tour
bisa dilakukan di berbagai tempat di Depok sebagai objek studi.
“Sampah di Depok menjadi masalah besar, itu bisa menjadi rangkaian studi, di mana anak-anak jurusan biologi atau IPA bisa menggunakan metodologi bakteri sebagai mengurai sampah dengan menggunakan R4 (
reduce, reuse, recycle, replace
),” terang Dedi.
Study tour
juga dianggap bisa menjadi persoalan semisal anak-anak tidak dapat mengikuti akibat kendala finansial.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
8 Kepala SMAN 6 Depok Tak Ikut Study Tour ke Jawa Timur Megapolitan
/data/photo/2025/02/18/67b47e6fd4050.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)