8 Cerita Tetangga, Maman Suherman dan Anaknya yang Tewas di Cilegon Kerap Jalan Kaki Shalat Subuh ke Masjid Regional

8
                    
                        Cerita Tetangga, Maman Suherman dan Anaknya yang Tewas di Cilegon Kerap Jalan Kaki Shalat Subuh ke Masjid
                        Regional

Cerita Tetangga, Maman Suherman dan Anaknya yang Tewas di Cilegon Kerap Jalan Kaki Shalat Subuh ke Masjid
Editor
CILEGON, KOMPAS.com
– Anak berinisial MAHM (9) tewas mengenaskan di rumah mewah di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon, Banten, Selasa (16/12/2025).
MAHM merupakan putra dari anggota Dewan Pakar
PKS

Cilegon
, Banten,
Maman Suherman
.
Gina (nama disamarkan), seorang tetangga dekat rumah mewah tempat kejadian perkara (TKP), mengatakan, dia sudah sekitar tujuh tahun bertetangga dengan keluarga Maman Suherman.
Menurut perempuan lanjut usia itu, hampir semua anggota keluarga Maman berperilaku baik di lingkungan setempat.
Sebagai contoh, ia mengatakan, ketika hendak pulang ke rumah pribadinya itu, Maman ataupun sang istri kerap membuka jendela mobil untuk menyapa Gina yang kebetulan sedang berada di depan rumah.
“Haji Maman sosok yang baik banget. Dia menyapa kalau lewat. Misalnya pas ketemu, walaupun di dalam mobil dia buka jendela, ‘Bu, permisi Bu’,” kata Gina kepada
Tribunnews.com
, Kamis (18/12/2025).
“Istrinya juga gitu, lewat itu ya menyapa juga,” kata dia. 
Saat ditemui sekira pukul 15.00 WIB, Gina sedang berada di depan pagar rumahnya yang persis berada di sebelah rumah mewah milik
politikus PKS
itu.
Rumah mereka berada di sisi kanan sebuah jalan yang buntu karena adanya portal di ujung jalan yang selalu ditutup oleh warga sekitar.
Oleh karena itu, untuk menuju ke rumah Maman Suherman atau TKP ditemukannya MAHM, harus terlebih dahulu melalui rumah Gina.
Rumah mewah Maman Suherman berdiri di kavling yang luasnya sekitar 500 meter persegi.
Di depan rumah itu terdapat sejumlah karangan bunga ucapan dukacita atas wafatnya MAHM dari sejumlah pihak.
Bangunan rumah tersebut dicat dengan warna putih di seluruh bagian dinding dengan perpaduan cat warna hitam serta emas pada bagian pagar maupun teralis-teralis yang terdapat pada bangunan rumah itu.
Halaman di depan rumah Maman Suherman terlihat masih cukup lapang. Hanya ada bangunan pendopo, parkiran mobil, dan taman kecil di sisi-sisi halaman rumah mewah itu.
Penghuni rumah diduga sedang tidak berada di lokasi saat ini. Sebab, beberapa lampu gantung bergaya Eropa klasik pada dua teras rumah dalam kondisi masih menyala.
Gina mengatakan, putra politikus PKS yang ditemukan tewas secara mengenaskan beberapa waktu lalu itu juga merupakan anak yang baik.
Menurut Gina, MAHM kerap tersenyum sambil menundukkan kepala ketika berpapasan dengan dia.
“Dia (MAHM) anaknya baik kok. Kalau ketemu ya senyum, gini (menundukkan kepala). Dan suka bercanda dengan cucu saya yang masih kecil (balita),” ucap Gina.
Tak hanya itu, Gina menyebut, dia kerap melihat Maman Suherman dan putranya, MAHM, berjalan kaki bersama untuk shalat subuh berjemaah di masjid kompleks perumahan itu.
“Emang Pak Haji (Maman) salat enggak pernah ketinggalan. Dia sama anaknya yang paling kecil (korban MAHM) itu sering jalan lewat sini, mau shalat subuh ke masjid,” ungkap Gina.
Hal ini juga dibenarkan Ketua RT setempat, Istianto (65) yang mengatakan bahwa ia kerap melihat Maman Suherman mengajak sang putra untuk shalat subuh berjemaah di masjid.
“Pak Maman itu sama anaknya (MAHM) suka shalat subuh berjemaah di masjid, terutama pas si anaknya itu masih kecil ya,” kata Istianto, saat ditemui, Kamis.
“Ya sekarang juga masih. Anaknya itu di masjid, shalat subuh, shalat Jumat juga,” kata dia.
Terkait dugaan perampokan yang sempat beredar di media sosial, Sigit menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, polisi belum menemukan adanya barang milik korban maupun keluarga korban yang hilang.
“Dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 8 saksi, ataupun keluarga korban, sejauh ini tidak ditemukan barang milik korban ataupun barang milik keluarga korban, itu tidak ada yang hilang,” ujar dia.
Meski demikian, Sigit menegaskan, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman dan belum dapat menyimpulkan motif dalam kasus kematian bocah tersebut.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yoga Tama menduga bahwa MAHM bukan korban perampokan seperti yang beredar di masyarakat.
“Kasus ini itu dugaan pembunuhan, dapat dilihat dari bagaimana keadaan korban di rumah sakit,” ucapnya.
Selain tak ada barang berharga yang hilang, tubuh korban mengalami sejumlah luka.
Saat peristiwa terjadi, di rumah hanya ada korban dan kakaknya.
Adapun Maman dan istrinya sedang tak berada di rumah karena tengah bekerja.
Maman mengetahui MAHM dalam kondisi bersimbah darah setelah ia menerima telepon darurat dari anak berinisial D sekira pukul 14.20 WIB.
Dalam telepon tersebut D berteriak meminta tolong ayahnya.
Mendapat kabar itu, Maman langsung bergegas meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan menuju rumah.
Setibanya di rumah, ia mendapati kondisi anaknya sudah tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah.
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon, tetapi korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Kesaksian Tetangga: Maman Suherman dan Korban Kerap Jalan Kaki, Berangkat Salat Subuh ke Masjid.”
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.