Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

8 Alasan Bakteri Bacillus Cereus Bahaya Dikonsumsi

8 Alasan Bakteri Bacillus Cereus Bahaya Dikonsumsi

Jakarta, Beritasatu.com – Belakangan ini, beredar kabar tentang latiao, makanan ringan impor asal China yang berbentuk stik panjang berwarna merah. Makanan ini terbuat dari tepung gandum dan memiliki tekstur kenyal yang sangat disukai oleh anak-anak dan remaja. Namun, sayangnya, makanan ini dilaporkan terkontaminasi oleh bakteri berbahaya, yakni Bacillus cereus.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menghentikan sementara peredaran produk latiao di pasaran lantaran sejumlah orang sudah keracunan akibat camilan tersebut.

Lantas, apa yang membuat Bacillus cereus begitu berbahaya apabila dikonsumsi? Dihimpun dari berbagai susmber, bakteri ini biasa ditemukan di tanah, debu, dan berbagai jenis makanan, termasuk biji-bijian, sayuran, serta produk olahan susu.

Bakteri Bacillus cereus dapat menghasilkan spora yang sangat tahan terhadap panas dan sulit dihancurkan. Ketika lingkungan mendukung, spora akan berkembang biak, dan bakteri ini dapat tumbuh serta menghasilkan racun.

Penyebab Keracunan Makanan  
Bacillus cereus merupakan salah satu penyebab utama keracunan makanan, dengan gejala, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut yang biasanya muncul dalam waktu 1 hingga 6 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi.

Produksi Racun Berbahaya  
Bakteri ini menghasilkan dua jenis racun, yaitu cereulide yang menyebabkan muntah, dan enterotoksin yang memicu diare. Kedua racun ini tetap berbahaya meskipun makanan sudah dimasak.

Ketahanan Spora 
Spora Bacillus cereus sangat tahan terhadap suhu ekstrem dan dapat bertahan dalam kondisi yang tidak mendukung bagi bakteri lainnya. Hal ini memungkinkan bakteri untuk bertahan hidup dalam makanan yang disimpan dengan cara yang salah.

Makanan yang Rentan Terkontaminasi
Bacillus cereus sering ditemukan dalam makanan, seperti nasi, pasta, daging, susu, dan sayuran. Makanan yang dimasak dan dibiarkan pada suhu ruangan terlalu lama sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri ini.

Infeksi Non-Gastrointestinal
Selain menyebabkan keracunan makanan, Bacillus cereus juga bisa mengakibatkan infeksi non-pencernaan, seperti infeksi mata dan infeksi sistemik lainnya yang dapat berpotensi lebih serius.

Gejala Muncul Cepat
Gejala keracunan akibat Bacillus cereus biasanya muncul dengan cepat setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi, sehingga sulit untuk mengetahui sumber keracunan dengan tepat.

Dampak Kesehatan Jangka Panjang
Walaupun kebanyakan kasus keracunan bersifat ringan dan sembuh dengan sendirinya, ada risiko komplikasi yang lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kondisi kesehatan tertentu.

Pencegahan yang Sulit Dilakukan
Mencegah kontaminasi Bacillus cereus memerlukan perhatian ekstra terhadap kebersihan dan cara penyimpanan makanan. Makanan harus disimpan pada suhu yang aman dan dimasak dengan baik untuk menghindari perkembangan bakteri ini.