4. Upacara Mepandes
Upacara mepandes juga dikenal dengan nama metatah atau mesuguh. Upacara ini dilakukan ketika seorang anak mulai memasuki masa remaja.
Dalam upacara ini, enam gigi taring bagian atas anak-anak yang beranjak dewasa akan dikikis. Tujuan dilaksanakannya upacara pemotongan gigi ini adalah untuk menghilangkan nafsu buruk, seperti keserakahan, kecemburuan, marah, dan sebagainya.
5. Upacara Ngaben
Upacara ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah di Bali. Konon, ritual upacara ini dipercaya dapat menyempurnakan jenazah untuk kembali ke Sang Pencipta.
Upacara ngaben dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ngaben sawa wedana, ngaben asti wedana, dan swasta. Upacara ngaben sawa wedana dilakukan setelah jenazah diawetkan sebelum waktu ritual pembakaran berlangsung.
Upacara ngaben asti wedana dilakukan setelah jenazah dikubur terlebih dahulu. Sementara upacara swasta dilakukan bagi penduduk Bali yang meninggal di luar daerah atau yang jasadnya tidak ditemukan.
6. Upacara Ngerupuk
Upacara ngerupuk dilakukan tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Masyarakat wajib melakukan persembahan kepada Bhuta Kala.
Persembahan itu bertujuan untuk mengusir Bhuta Kala agar tidak menggangu kehidupan manusia saat sedang melakukan brata penyepian. Ritual dimulai dengan mengobori rumah, menyemburi rumah serta pekarangan dengan mesiu, dan memukul benda hingga menimbulkan suara gaduh.
Setelah ritual selesai, biasanya akan ada pawai ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh diarak bersama obor mengelilingi kawasan rumah tinggal warga.
7. Upacara Tumpek Landep
Upacara tumpek landep merupakan upacara untuk menyucikan senjata dan peralatan yang dimiliki. Upacara ini dilakukan dengan sesaji dan doa-doa.
Upacara yang dipimpin oleh pemuka adat ini dilakukan di pura yang dianggap sakral. Melalui upacara adat Bali ini, diharapkan seluruh senjata dan peralatan milik masyarakat yang disucikan dapat memberikan keberkahan bagi para pemiliknya.
Penulis: Resla