Survei Litbang Kompas Pilkada Jatim 2024: Elektabilitas Luluk Tertinggal, gara-gara Mesin Partai Mandek?
Editor
KOMPAS.com –
Survei Litbang Kompas Pilkada Jawa Timur (Jatim) menunjukkan bahwa pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, unggul dari dua kontestan lainnya.
Menggunakan pertanyaan pertutup, sebanyak 52,5 persen responden memilih paslon nomor urut 2 itu.
Adapun paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, dipilih 20,9 persen responden.
Sedangkan, paslon nomor urut 1,
Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim
, dipilih 3,8 persen reponden.
Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu mengatakan, tertinggal jauhnya elektabilitas Luluk-Lukmanul dengan dua paslon lain cenderung dipengaruhi faktor ketokohan.
“Mesin partai ekfektif, tapi kalau calon tidak begitu populer, orang enggak merasa kenal dengan orang itu, ya cenderung akan menghindari memilih,” ujarnya kepada
Kompas.com
dalam
Obrolan News Room,
Jumat (15/11/2024).
Luluk-Lukmanul diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, dalam pilkada, figur tokoh lebih menonjol dibanding partai-partai pengusungnya.
“Sosok yang kemudian sangat memengaruhi pemilih. Memengaruhi itu bisa dalam popularitas, rekam jejak,” ucapnya.
Ia mengibaratkan alasan pemilih mencoblos calon tertentu seperti memilih jodoh.
“Ini kan teori sederhana, kamu kenal, kamu sayang, kamu milih. Kalau enggak kenal, apalagi bisa meyanyangi, milih pun enggak mungkin,” ungkapnya.
Karena tak mengenal sosok tersebut, pemilih PKB goyah, sehingga cenderung beralih ke calon yang diusung parpol lain.
Jika dibandingkan dengan Khofifah-Emil, paslon petahana itu lebih dikenal publik karena memiliki modal sosial sebagai gubernur-wakil gubernur Jatim selama lima tahun.
“PKB belum (mengambil) keputusan pada saat itu untuk mencalonkan siapa.
Luluk-Lukman
hadir di
last minute
,” tuturnya.
Khofifah-Emil telah berada di garis start, sementara Luluk-Lukmanul belum.
“Sementara yang baru mulai,
social capital
-nya belum kelihatan. Dia harus bertarung dengan pasangan petahana dengan durasi waktu yang relatif sempit,” jelas Yohan.
Sebagai informasi, survei ini berlangsung pada 2-7 November 2024 melalui wawancara tatap muka. Survei ini melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jatim.
Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen,
margin of error
penelitian +/- 3,46 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Survei
Pilkada Jatim
2024 ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.