Harga Emas Anjlok, Warga Kompak Tahan Diri Tak Membeli
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Harga emas batangan kembali melemah pada Rabu (29/10/2025), setelah sempat menjadi primadona dalam dua bulan terakhir.
Namun, penurunan harga pekan ini justru membuat sebagian warga memilih menahan diri untuk membeli.
Berdasarkan data Pegadaian, harga emas Galeri24 turun Rp 25.000 menjadi Rp 2.403.000 per gram.
Emas UBS bahkan anjlok lebih dalam, yakni Rp 38.000 menjadi Rp 2.399.000 per gram.
Sementara itu, harga emas Antam melemah Rp 15.000 menjadi Rp 2.267.000 per gram.
Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya optimisme global terhadap kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China, serta penguatan nilai dolar AS yang menekan permintaan aset safe haven seperti emas.
Salah satu warga Jakarta Barat, Karni (42), mengaku belum berani membeli emas meskipun harganya turun.
Ia menilai harga masih berpotensi turun dalam beberapa hari ke depan.
“Saya lihat harganya turun lumayan, tapi enggak langsung beli. Biasanya kalau lagi turun begini, nanti bisa turun lagi. Mending tahan dulu, lihat seminggu ke depan,” ujar Karni saat ditemui di Tanah Abang, Rabu (29/10/2025).
Karni yang rutin membeli emas batangan kecil untuk tabungan jangka panjang menilai penurunan kali ini belum cukup menarik.
“Buat saya, kalau masih di atas Rp 2 juta per gram tetap mahal. Turun segitu belum cukup bikin langsung beli,” katanya sambil tersenyum.
Sementara itu, Yuda (35), warga Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku baru menjual sebagian emasnya dua minggu lalu saat harga masih tinggi.
Kini ia memilih menunggu situasi pasar lebih pasti sebelum membeli lagi.
“Dua minggu lalu saya jual pas harga masih di atas Rp 2,4 juta. Sekarang turun, tapi saya enggak langsung beli lagi. Takut nanti turun lagi, jadi nyesel,” ujarnya.
Yuda mengatakan, banyak rekannya di tempat kerja yang juga bersikap sama.
“Teman-teman juga nahan dulu. Pada bilang, ‘nanti aja kalau udah stabil’. Soalnya harga emas ini kan gampang banget berubah,” katanya.
Meski begitu, Yuda tak menampik bahwa emas tetap menjadi investasi menarik untuk jangka panjang.
“Kalau buat jangka panjang tetap bagus, tapi untuk sekarang lebih baik lihat-lihat dulu,” ujarnya.
Sebelumnya, penurunan harga emas global dipicu oleh aksi ambil untung investor setelah harga dunia naik selama sembilan pekan berturut-turut.
Selain itu, optimisme atas potensi kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China membuat permintaan aset safe haven melemah.
Analis Axis Securities, Deveya Gaglani, menilai kemajuan dalam perundingan kedua negara menekan harga emas karena investor beralih ke aset berisiko.
“Harga emas akan sulit naik tajam kecuali muncul ketidakpastian global baru,” katanya, dikutip dari India Today, Senin (27/10/2025).
Sementara CEO Aspect Bullion & Refinery, Darshan Desai, menambahkan, penguatan dolar AS dan sikap hati-hati The Federal Reserve (The Fed) dalam kebijakan suku bunga turut memberi tekanan pada harga emas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
7 Harga Emas Anjlok, Warga Kompak Tahan Diri Tak Membeli Megapolitan
/data/photo/2025/08/26/68ad523f43730.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)