Fotografer Ditegur Motret di GBK, Pengelola: Semua Boleh Memotret Tanpa Jadi Komunitas
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Direktur Umum Pengawas Pengelolaan Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Hadi Sulistia, menegaskan bahwa seluruh masyarakat diperbolehkan melakukan kegiatan fotografi di area GBK tanpa harus tergabung dalam komunitas tertentu.
Hal ini ia sampaikan menanggapi viralnya percakapan antara seorang fotografer yang ditegur oleh seseorang yang mengaku pengurus komunitas di area GBK.
“GBK menjaga prinsip inklusif, semua boleh memotret tanpa harus menjadi anggota komunitas,” kata Hadi saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Selasa (21/10/2025).
Hadi menambahkan, pihaknya kini masih menelusuri lebih jauh kejadian yang dialami fotografer tersebut karena dianggap memotret tanpa izin resmi.
“Kronologi sedang kami gali dalami dari pihak-pihak terkait. Rencana kami akan undang komunitas FOI bersama HIPDI dan FotoYu jam 15.00 WIB sore hari ini,” ujarnya.
Sebelumnya, sebuah percakapan antara seorang fotografer dan seseorang yang mengaku sebagai pengurus komunitas tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam percakapan itu, sang fotografer mendapat teguran karena memotret di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) tanpa izin resmi.
“
Seorang fotografer yang cuma lagi jalan-jalan sore, tiba-tiba kena tegur keras gara-gara motret tanpa ‘izin resmi’. Lucunya, yang negur bukan pihak keamanan GBK, tapi fotografer lain yang ngaku ‘pengurus komunitas’
,” tulis keterangan dalam unggahan yang beredar di media sosial.
Dalam unggahan tersebut, terlihat tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menunjukkan adanya teguran dari seseorang yang mengaku sebagai pengurus komunitas fotografer.
“
Memang ente anak komunitas bro? Kok boleh ngeshoot di dalam GBK. Bro, ane pengurus, kalau ente gak takedown ane aduin suvi,
” tulis si penegur dalam pesan itu.
Tidak hanya menegur, orang tersebut juga menuding sang fotografer menjual hasil fotonya melalui aplikasi berbayar tanpa izin dari pihak manajemen GBK.
“
Ente jualan di dalam GBK pakai Fotoyu (aplikasi foto berbayar). Akun Fotoyu ente bakalan di-ban ama Fotoyu. Karena di dalam GBK itu harus ada izin dari manajemen GBK baru bisa moto di dalam arena GBK,
” lanjutnya.
Menanggapi tudingan itu, sang fotografer menjelaskan bahwa dirinya bukan anggota komunitas mana pun dan hanya berkunjung untuk berjalan-jalan di kawasan GBK.
“
Saya tidak ada komunitas, cuma jalan-jalan aja ke GBK kemarin. Saya dari Kalimantan,
” balasnya.
Meski begitu, pihak yang mengaku sebagai pengurus komunitas tetap bersikeras meminta fotografer tersebut menghapus unggahan fotonya.
“
Karena GBK itu arena pribadi, enggak sembarangan orang asal jepret. Coba difotoin kalau sudah dihapus. Ane sebagai pengurus ikut bertanggung jawab kalau ada FG dari luar main foto-foto aja,
” katanya.
Akhirnya, sang fotografer memilih menuruti permintaan itu dan menghapus foto yang dimaksud.
“
Aman, Mas Bro, sudah saya hapus,
” tulisnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
7 Fotografer Ditegur Motret di GBK, Pengelola: Semua Boleh Memotret Tanpa Jadi Komunitas Megapolitan
/data/photo/2023/06/05/647d4fc722b29.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)