Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

7 Amalan Utama Bulan Syawal: Puasa, I’tikaf hingga Menikah – Halaman all

7 Amalan Utama Bulan Syawal: Puasa, I’tikaf hingga Menikah – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Bulan Syawal adalah bulan yang sarat dengan berkah dan merupakan kesempatan emas untuk meraih pahala.

Setelah berpuasa di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk terus mempertahankan semangat ibadah dengan melaksanakan berbagai amalan sunnah. 

Berikut adalah beberapa amalan yang bisa dikerjakan oleh setiap Muslim di bulan Syawal, bulan yang penuh kemuliaan ini.

1.  Puasa Syawal 6 Hari

Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan seperti puasa sepanjang tahun.

Sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Abu Ayub Al Anshari, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر

“Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).

2.  Puasa Senin Kamis

Beberapa riwayat mengatakan puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah ra : “Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

Dikutip dari buku Puasa Senin-Kamis oleh Mahmud Ahmad Mustafa, hari Senin dan Kamis merupakan hari diperiksanya amal seseorang.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa.” (HR Tirmidzi).

3.  Puasa Ayyamul Bidh

Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tangal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah) setiap bulannya.

Dalam riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.

Keutamaan ini juga dijelaskan dalam riwayat Abu Daud.

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

Artinya: “Puasa tiga hari di setiap bulannya adalah seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari). 

4.  Silaturahmi

Syawal adalah bulan yang baik untuk menyambung tali silaturahmi.

Silaturahmi tidak hanya meningkatkan keimanan, tetapi juga membuka pintu rezeki dan menghindarkan diri dari dosa yang bisa menjerumuskan kita ke dalam neraka.

5.  Bersedekah

Sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dilakukan kapan saja, termasuk di bulan Syawal.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Artinya : “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah)

Dengan bersedekah, kita dapat melatih rasa empati, menghindari sifat kikir, dan membuka pintu rezeki yang tidak terduga dari Allah SWT.

6.  Melangsungkan Pernikahan

Amalan lain yang dianjurkan pada Bulan Syawal adalah melangsungkan pernikahan atau membangun rumah tangga.

Menikah pada Bulan Syawal merupakan salah satu sunah rasul yang pada masa dahulu ditujukan untuk menepis kepercayan sesat dari orang-orang jahiliyah yang menganggap pernikahan di bulan syawal dapat membawa kesialan atau bencana.

Sebagaimana hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha;

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).

Dengan demikian, Menikah di bulan Syawal bukanlah sebuah tradisi masyarakat semata, melainkan bagian dari anjuran yang sudah dijelaskan dalam hadist nabi.

7.  I’tikaf

I’tikaf adalah amalan berdiam diri di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah.

Meskipun i’tikaf biasanya dilaksanakan pada bulan Ramadan, amalan ini juga dianjurkan untuk diteruskan di bulan Syawal.

Selama i’tikaf, kita dapat berzikir, melaksanakan salat wajib dan sunnah, serta membaca Al-Qur’an.

I’tikaf adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dicintai Allah SWT, baik dilaksanakan di bulan Ramadan maupun di luar Ramadan.

I’tikaf dapat dilaksanakan dalam beberapa waktu tertentu, misal dalam waktu 1 jam, 2 jam, 3 jam dan seterusnya, dan boleh juga dilaksanakan dalam waktu sehari semalam (24 jam).

(Tribunnews.com/Widya)

Merangkum Semua Peristiwa