7 18 Jam Pemudik Terjebak di Perjalanan, 4 Jam Tak Bergerak di Songgom Brebes Bandung

7
                    
                        18 Jam Pemudik Terjebak di Perjalanan, 4 Jam Tak Bergerak di Songgom Brebes
                        Bandung

18 Jam Pemudik Terjebak di Perjalanan, 4 Jam Tak Bergerak di Songgom Brebes
Tim Redaksi
KARAWANG, KOMPAS.com –
Perjalanan mudik bagi Luthfi (43), seorang pemudik asal Karawang, Jawa Barat, menuju
Kebumen
, Jawa Tengah, tahun ini terasa lebih panjang dan melelahkan.
Ia bersama keluarganya menempuh perjalanan selama 18 jam, lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 12 jam.
Luthfi berangkat dari Karawang pada Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
Untuk menghindari kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek, ia memilih masuk tol melalui gerbang di Kabupaten Subang.
 
Namun, perjalanannya tetap tak lepas dari kepadatan lalu lintas.
“Kami terjebak macet empat jam di Songgom (Brebes). Selebihnya padat merayap,” kata Luthfi saat diwawancarai Kompas.com via telepon, Minggu (30/3/2025).
Setelah melintasi tol yang sempat padat, ia mencoba jalur arteri melalui wilayah Songgom.
Namun, di sana justru mengalami kemacetan parah yang membuatnya tertahan selama empat jam.
Luthfi dan keluarganya baru tiba di kampung halamannya di Klirong, Kebumen, pada Sabtu (29/3/2025) pukul 08.30 WIB.
Menurutnya, perjalanan kali ini terasa lebih panjang karena puncak arus mudik.
Meski sudah berusaha menghindari jam-jam favorit, tetap saja kemacetan tak terelakkan.
“Total 18 jam perjalanan. Kami tidak menyangka terjebak hingga 4 jam di Songgom,” ujarnya.
Hal serupa dialami oleh Ratih (33), pemudik yang melakukan perjalanan dari Cilacap menuju Brebes pada hari yang sama.
“Tiga jam kejebak di Songgom. Macet banget,” kata Ratih.
Ratih yang mudik bersama suami dan anaknya yang masih balita tak menyangka kemacetan di Songgom juga terjadi untuk kendaraan yang menuju arah barat.
Sementara itu, kepadatan arus mudik di jalur arteri diperkirakan masih akan berlangsung hingga H-1 Lebaran, mengingat banyak pemudik yang memilih perjalanan darat untuk pulang ke kampung halaman mereka.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.