6 Saat Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah dalam Pembongkaran Bangunan Liar di Tambun Megapolitan

6
                    
                        Saat Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah dalam Pembongkaran Bangunan Liar di Tambun
                        Megapolitan

Saat Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah dalam Pembongkaran Bangunan Liar di Tambun
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
dan Bupati Bekasi
Ade Kuswara Kunang
memimpin pembongkaran 60 bangunan liar (bangli) di
Kali Sepak
, yang terletak di Desa Srimukti dan Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (14/3/2025).
Bangunan-bangunan yang ditertibkan umumnya berupa warung semi permanen hingga permanen yang berjejer di sepanjang bantaran kali.
Di tengah proses pembongkaran,
Dedi Mulyadi
terlihat aktif mencari Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah, yang sebelumnya dilaporkan marah karena tindakan tersebut.
Sebelum pembongkaran berlangsung, Dedi Mulyadi berbincang dengan seorang pemilik bangunan, seorang pria lanjut usia.
Perbincangan itu berlangsung di hadapan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang dan Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa.
Dalam diskusi tersebut, Dedi berjanji bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mendanai pembangunan warung baru bagi warga di lokasi lain.
“Nanti kalau Bapak bikin warung baru, saya bangunkan warungnya oleh Pemprov Jabar. Siap setuju kan?” tanya Dedi kepada pemilik bangunan.
“Siap, Pak,” jawab warga dengan antusias.
Dedi menjelaskan, pembongkaran ini dilakukan untuk mencegah banjir serta mengatasi penumpukan sampah di Kali Sepak.
“Pengen kan warga di sini enggak banjir, enggak numpuk sampah, rapi dan bersih. Jadi setuju saya bongkar?” ujar Dedi.
“Setuju, Pak,” balas warga tersebut.
Setelah mendengar dukungan dari warga, Dedi langsung mencari Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah yang tidak setuju dengan pembongkaran itu.
“Mana yang tadi yang agak marah sama saya? Pak Kades, setuju kan?” ungkap Dedi.
Awalnya, Canih mengkritik Dedi sebagai gubernur yang otoriter karena dinilai tidak mengikuti prosedur yang ada.
Namun, setelah mendengar penjelasan lebih lanjut, Canih mengubah sikapnya dan menyatakan setuju,.
Setuju kalau ada penggantian,” jawab Canih.
Ia kemudian menyatakan dukungannya terhadap program Dedi.

Alhamdulillah
, jadi saya mendukung program Pak Gubernur,” tegasnya.
Dedi pun meluruskan pernyataan Canih, menegaskan bahwa pembongkaran ini adalah untuk kepentingan masyarakat,
“Bukan program saya, program Bapak. Kan yang kebanjiran Bapak, bukan saya,” imbuh Dedi.
Untuk mencairkan suasana yang tegang, Dedi pun melontarkan candaan dan bahkan memijat punggung Canih selama beberapa saat.
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menyatakan, pembongkaran bangli di Desa Srijaya dan Srimukti merupakan langkah awal untuk menormalisasi Kali Sepak, yang merupakan anak Kali Bekasi.
“Kami lakukan normalisasi hari ini dan nanti juga akan dilebarkan serta didalami supaya nanti banyak menampung air juga biar tidak banjir,” ujar Ade kepada wartawan.
Dia mengungkapkan, penyempitan Kali Sepak menjadi salah satu penyebab banjir di beberapa desa di Tambun Utara, yang diakibatkan oleh sedimentasi serta bangunan liar yang berdiri di sepanjang bantaran kali.
Oleh karena itu, pembongkaran bangli menjadi langkah awal bagi pemerintah untuk melakukan normalisasi dan berharap proyek ini dapat segera diselesaikan.
“Sekarang sudah mulai penertiban dulu, mudah-mudahan secepatnya. Karena memang kemarin kita banjirnya tidak seperti tahun-tahun lalu, artinya jalan-jalan airnya sudah tidak ada, makanya kami  akan melakukan normalisasi,” jelas Ade.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.