6 Rommy PPP Sebut Terpilihnya Mardiono Secara Aklamasi Klaim Sepihak Nasional

6
                    
                        Rommy PPP Sebut Terpilihnya Mardiono Secara Aklamasi Klaim Sepihak
                        Nasional

Rommy PPP Sebut Terpilihnya Mardiono Secara Aklamasi Klaim Sepihak
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy alias Rommy membantah adanya aklamasi terhadap Muhamad Mardiono sebagai Ketua Umum (Ketum) PPP periode 2025-2030.
Adapun PPP tengah menggelar Muktamar pemilihan ketum di Kawasan Ancol, Jakarta, 27-29 September 2025.
“Tidak betul Mardiono terpilih, apalagi aklamasi,” kata Rommy, dalam keterangan ke Kompas.com, Sabtu (27/9/2025) malam.
Rommy mengatakan, sampai pukul 22.30 WIB, sidang-sidang Muktamar X PPP masih berlangsung.
Dia merincikan, sejak habis maghrib, Muktamar X PPP menggelar empat sidang paripurna.
Sidang yang digelar adalah soal tata tertib dan jadwal, laporan pertanggungjawaban DPP, pemandangan umum DPW, dan diakhiri dengan sidang soal jawaban DPP atas pemandangan umum DPW.
“Pemandangan Umum DPW dilakukan berbasis zona, seluruh ketua DPW setiap pulau maju ke depan. Video adalah sebagaimana terlampir dan acara masih berjalan,” imbuh Rommy.
Oleh karenanya, ia menegaskan informasi yang menyebut Mardiono terpilih secara aklamasi adalah klaim sepihak.
Sebab, Rommy bersama dengan Ketua Majelis Syariah KH Mustofa Aqil, Ketua Majelis Pertimbangan, dan seluruh ketua DPW dan DPC se-Indonesia masih terus menjalankan persidangan.
“Adanya berita sekitar pukul 21.22 WIB yang menyebutkan bahwa Mardiono terpilih secara aklamasi adalah palsu, klaim sepihak, tidak bertanggung jawab, dan merupakan upaya memecah belah Partai Persatuan Pembangunan,” sebut dia.
Hingga pukul 22.30 WIB, Rommy menegaskan persidangan masih terus berjalan sesuai dengan rancangan jadwal dan materi yang diedarkan oleh Panitia Muktamar X di bawah Mardiono.
Rommy berpandangan, tidaklah masuk akal jika Mardiono terpilih aklamasi, sementara pada pembukaan Muktamar X ada penolakan yang begitu besar atas kepemimpinannya.
“Adalah tidak masuk akal dan menyalahi aturan organisasi apapun, bahwa sidang paripurna I langsung menetapkan terpilihnya ketua umum,” kata Rommy.
“Jelas-jelas pada saat pidato di arena pembukaan, Mardiono diteriaki ‘Yang Gagal Mundur’ dan ‘Perubahan’ dari seluruh penjuru forum arena ruang sidang,” sambung dia.
 
Terpisah, Pimpinan Sidang Muktamar X PPP Amir Uskara mengumumkan bahwa Mardiono telah terpilih secara aklamasi sebagai Ketum PPP periode 2025-2030.
“Saya ingin menyampaikan selamat kepada Pak Mardiono atas terpilihnya secara aklamasi dalam muktamar ke-10 yang baru saja kami ketuk palunya,” kata Pimpinan Sidang Muktamar X PPP Amir Uskara, dalam konferensi pers.
Amir mengakui, pembukaan Muktamar X PPP memang mengalami dinamika.
Dia pun menjelaskan proses sidang dalam pembahasan muktamar tadi.
Menurut dia, dalam pembahasan tata tertib muktamar, dijelaskan bahwa pemilihan ketua umum harus dihadiri secara fisik oleh para peserta muktamar.
Setelah itu, ia meminta kesepakatan para peserta muktamar terkait aklamasi Mardiono.
“Saya langsung meminta kesepakatan dari seluruh peserta muktamar, apakah setuju karena sudah hadir, apakah setuju untuk kita aklamasi dengan Pak Mardiono, ternyata mereka setuju dan saya ketuk palu,” tegas dia.
Menurut dia, secara total, sudah ada 30 ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yang mendukung Mardiono dan hadir dalam ruang sidang.
Dia juga mengakui sempat ada dinamika dalam ruang sidang, namun akhirnya disepakati keputusan aklamasi terhadap Mardiono.
“Jadi berarti ada 30 Ketua DPW yang sudah hari bersama-sama dengan kita yang tadi juga hadir dalam ruang sidang, cuma diganggu oleh segelintir atau beberapa orang yang membuat dinamika menjadi tinggi di ruang sidang,” ucap Amir.
Dalam konferensi pers yang sama, Mardiono sendiri menyebut pemilihan ketum langsung dilakukan pada pembukaan Muktamar X karena situasi darurat.
Adapun situasi darurat yang dimaksud adalah terjadinya bentrokan antar kader PPP usai Muktamar dibuka pada Sabtu sore.
“Diatur dalam pasal 11, ya, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), maka proses bisa dipercepat dan kemudian ini kita anggap sebagai penyelamatan dalam kondisi situasi yang sangat darurat,” ujar dia.
Menurut Mardiono, pihaknya sejak awal sudah mengendus bahwa proses Muktamar X akan diwarnai kericuhan sejak acara pembukaan.
Keributan akhirnya pecah saat peserta Muktamar X meninggalkan ruang pertemuan.
Puluhan orang terlibat perkelahian hingga mengakibatkan jatuhnya korban luka.
Oleh karenanya,
steering committee
(SC) dan
organizing committee
(OC) memutuskan untuk mengambil langkah cepat sesuai aturan dasar partai.
Selain itu, sebanyak 80 persen pemilik suara dalam Muktamar X juga disebut setuju prosesi lima tahunan itu dipercepat.
“Itu hampir 80 persen, semuanya menyetujui untuk kita mengambil langkah-langkah cepat agar tidak terjadi keributan yang berkepanjangan,” tambah dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.