Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

6 Pantangan yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat

6 Pantangan yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Jakarta, Beritasatu.com – Asam urat adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri sendi akibat penumpukan kristal asam urat dalam tubuh. Kondisi ini dapat diperparah oleh pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.

Beberapa jenis makanan dan minuman dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, sehingga memicu serangan nyeri yang menyakitkan. Selain itu, saat berpuasa, risiko kambuhnya asam urat juga meningkat akibat perubahan pola makan dan dehidrasi.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pantangan makanan serta cara mengatasi asam urat agar tetap bisa menjalani puasa dengan nyaman.

Pantangan Penderita Asam Urat

Berikut ini beberapa hal yang perlu dihindari untuk mencegah kambuhnya asam urat, dikutip dari Mayo Clinic, Rabu (26/3/2025).

1. Makanan tinggi purin

Purin adalah zat yang dipecah oleh tubuh menjadi asam urat. Konsumsi makanan tinggi purin dapat memperburuk kondisi penderita asam urat. Hindari makanan seperti jeroan, daging merah, makanan laut (seperti udang dan kepiting), serta beberapa jenis kacang-kacangan.

2. Minuman beralkohol

Alkohol, terutama bir, dapat meningkatkan produksi asam urat serta menghambat proses pembuangannya dari tubuh. Hal ini menyebabkan serangan asam urat lebih sering dan lebih parah.

3. Minuman manis dan bersoda

Minuman dengan kandungan gula tinggi, terutama fruktosa, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan memperburuk peradangan di persendian.

4. Makanan olahan dan cepat saji

Makanan olahan serta makanan cepat saji mengandung lemak jenuh dan zat tambahan yang bisa memperparah peradangan serta meningkatkan risiko serangan asam urat.

5. Kurang minum air putih

Dehidrasi dapat menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh. Penderita disarankan untuk minum air putih setidaknya 2–3 liter per hari agar tubuh dapat membuang asam urat dengan baik melalui urine.

6. Gaya hidup kurang aktif

Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko obesitas, yang merupakan salah satu faktor pemicu tingginya kadar asam urat dalam darah. Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga untuk menjaga berat badan dan mengurangi risiko serangan asam urat.

Cara Mengatasi Asam Urat Kambuh

Jika asam urat kambuh saat puasa, berikut ini cara mengatasinya.

Kompres dingin pada sendi yang sakit

Tempelkan kompres es atau handuk berisi es batu pada sendi yang terasa nyeri selama 15-20 menit. Cara ini dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan nyeri akibat asam urat.

Lakukan aktivitas fisik ringan

Meskipun sedang berpuasa, tetaplah aktif agar peredaran darah lancar dan nyeri sendi akibat asam urat berkurang. Lakukan aktivitas ringan seperti jalan kaki, stretching, atau yoga, dan hindari olahraga berat.

Konsumsi obat jika diperlukan

Jika nyeri asam urat tidak tertahankan, konsumsi obat pereda nyeri yang diresepkan dokter setelah berbuka atau saat sahur. Sebelum mengonsumsi obat, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter agar dosisnya sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Hindari begadang dan kurangi stres

Kurang tidur dan stres dapat memicu lonjakan kadar asam urat. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup, sekitar 6-8 jam per malam, dan hindari begadang yang tidak perlu.

Istirahatkan sendi yang sakit

Jika serangan asam urat terjadi, segera hentikan aktivitas yang sedang dilakukan. Istirahatkan sendi yang nyeri dan usahakan tidak menggerakkannya secara berlebihan. Meletakkan sendi di atas bantal atau permukaan lembut dapat membantu mengurangi tekanan dan nyeri.

Perbanyak minum air putih

Saat berpuasa, tubuh mengalami kekurangan cairan dalam waktu lama, sehingga ginjal kesulitan membuang asam urat melalui urine. Untuk mencegahnya, pastikan Anda minum setidaknya 8 gelas air per hari saat berbuka dan sahur.

Hindari makanan tinggi purin saat sahur dan berbuka

Saat berpuasa, penting untuk lebih selektif dalam memilih makanan. Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, makanan laut, daging merah, dan kacang-kacangan, karena dapat memicu lonjakan asam urat dalam darah.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, penderita asam urat tetap bisa menjalani puasa dengan nyaman tanpa mengalami nyeri sendi yang mengganggu.

Merangkum Semua Peristiwa