6 Kemunculan Ojek Goceng di Harjamukti Berawal dari Karyawan Taman Rekreasi Wiladatika Megapolitan

6
                    
                        Kemunculan Ojek Goceng di Harjamukti Berawal dari Karyawan Taman Rekreasi Wiladatika
                        Megapolitan

Kemunculan Ojek Goceng di Harjamukti Berawal dari Karyawan Taman Rekreasi Wiladatika
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Tarif ojek Rp 5.000 atau “goceng” di sekitar Harjamukti, Cimanggis, Depok, awalnya dijalankan oleh karyawan Taman Rekreasi Wiladatika yang memanfaatkan waktu luang untuk mengantar penumpang ke Stasiun LRT Harjamukti.
Seiring waktu, jasa tersebut mulai diambil alih oleh pengemudi ojek pangkalan (opang) di sekitar lokasi.
Ibnu (25), seorang penjaga parkir yang menggunakan nama samaran, mengatakan bahwa ojek goceng pada awalnya hanya dijalankan secara sambilan.
“Awalnya emang itu karyawan dari taman yang kebetulan lagi libur atau masuk siang, jadi sambil nyambi dia ngojek ke LRT tarif 5.000,” ujar Ibnu, Selasa (12/8/2025).
Menurut Ibnu, mayoritas pengguna jasa ojek goceng adalah pekerja yang menitipkan motor di area taman sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan LRT. 
Selain itu, ada juga pekerja dari area sekitar Taman Rekreasi Wiladatika, seperti Cibubur Junction, yang memarkir kendaraan di lokasi tersebut.
“Iya ini parkiran emang kebanyakan dari pekerja, ada juga yang memang baru pertama kali pasti parkir di sini. Tapi emang rata-rata pekerja yang parkir atau titip motor di sini,” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, peluang pendapatan dari jasa ini mulai dilirik oleh opang di sekitar kawasan Harjamukti.
“Kalau sekarang mah udah banyak opang yang ikut, jadi bukan cuma karyawan taman lagi,” kata Ibnu.
Rudianto (56), salah seorang pengemudi ojek setempat, menyebut tarif ini sudah berlaku sejak masa pembangunan LRT Harjamukti sekitar dua tahun lalu.
Saat itu, lokasi parkir kendaraan berada cukup jauh dari stasiun sehingga penumpang memilih menggunakan jasa ojek untuk menghemat waktu.
“Awalnya tuh karena dulu parkirnya jauh, orang pulang pergi naik LRT kan motornya di sini, kalo yang parkir di sini (rata-rata) pergi naik kereta kejar waktu pulang sampai sini baru naik bus baru ambil motor di sini jadi ekstra Rp 5.000 dia,” kata Rudianto.
Ia menambahkan, ojek goceng sempat menjadi sumber pendapatan utama bagi pengemudi di sekitar kawasan tersebut.
“Ya pas masih awal-awal LRT dibangun bisa 200 ribu tuh. Iya, dulu mah kan parkirnya di sini semua (area taman rekreasi Wiladatika), orang lagi
booming
-nya naik LRT,” kata Rudianto.
Namun, kata Rudianto, masa ramai tersebut hanya berlangsung sekitar sebulan, terutama pada hari kerja.
Kini, pendapatan dari ojek goceng menurun karena sudah banyak lahan parkir baru yang lebih dekat ke stasiun.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.