Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

6 Fakta Misteri Mahasiswa ITB Asal Jakarta Tewas Loncat dari Lantai 27 Apartemen, Ada Benda di Saku

6 Fakta Misteri Mahasiswa ITB Asal Jakarta Tewas Loncat dari Lantai 27 Apartemen, Ada Benda di Saku

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA –  Simak enam fakta misteri mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial JAA yang tewas setelah loncat dari lantai 27 apartemen Pinewood di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (19/11/2024).

Polisi hingga kini masih menyelidiki motif di balik aksi nekat mahasiswa tersebut loncat dari lantai 27 apartemen tersebut sekira pukul 07.30 WIB.

Pria kelahiran 2006 itu tinggal sendirian di apartemen tersebut.

TribunJakarta merangkum sejumlah fakta mengenai kasus tersebut:

1. Warga Jakarta

Korban bernama Joshua Angelo Arphan  (18), warga asal  Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Dia berkuliah dengan konsentrasi teknik lingkungan di Institut Teknologi Bandung di Jatinangor.  

Jasad korban sudah dibawa ke RS Sartika Asih, Kota Bandung. 

2. Polisi Hubungi Keluarga Korban

Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Uyun Saeful Uyun mengatakan, pihaknya teleh menelpon ke Jakarta di mana orang tua JAA tinggal. 

“Sudah dihubungi dan diberitahukan kejadian ini. Kemudian anggota kami juga menghubungi kembali,”

“Sudah dikomunikasikan lagi, ibunya sudah tahu ada kejadian ini dan meluncur ke Bandung,” katanya. 

3. Motif Misterius

Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Uyun Saeful Uyun mengtakan bahwa saksi-saksi sudah diperiksa atas kasus nahas itu.

Namun menurutnya, soal motif mahasiswa ITB itu loncat dari apartemen lantai 27 itu masih dalam penyelidikan. 

KLIK SELENGKAPNYA: Teriakan Warga Terdengar Saat Proses Rekonstruksi Kasus Gadis Penjual gorengan Nia Kurnia Sari. Aksi Keji IS alias In Dragon Terkuak

“Ya tadi pagi mahasiswa (loncat), korbannya laki-laki, dari lantai 27, salah satu mahasiswa universitas negeri di Sumedang,” kata Uyun.

Polisi telah mengecek CCTV juga, diketahui bahwa mahasiswa itu berjalan pada pukul 03.00 di koridor, naik ke lantai 9. 

“Hingga ke-27. Di lantai itu tidak terlihat lagi,” katanya. 

“Belum masih lidik, masih pendalaman. Belum bisa menyimpulkan, insyaallah terjawab secepatnya,” kata Uyun, Rabu (20/11/2024).  

Banyak tersiar kabar bahwa mahasiswa itu diduga mengakhiri hidup dengan meloncat dari apartemen. 

Menurut kabar yang beredar, diduga karena yang bersangkutan mengalami tekanan berkaitan dengan nilai ujian di universitas. 

Namun, polisi mengimbau agar masyarakat tidak membuat provokasi dan tidak terkena provokasi dengan kesimpulan-kesimpulan yang prematur dan tanpa dasar itu. 

Sebaliknya, kejadian itu harus menjadi pelajaran bahwa dalam hidup bertetangga, di manapun, harus saling kenal. 

Menurut Uyun, dari pihak ITB sudah mengonfirmasi bahwa karakter JAA selama mengikuti perkuliahan cenderung pendiam. 

“Kalau sementara ini dari hasil komunikasi, yang berangsangkutan memang pendiam. Kalau soal tertekan karena ujian, kita belum sampai ke sana,” katanya.

4. Ada Kunci di Saku Celana

Aparat kepolisian mengevakuasi jenazah mahasiswa Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) Fakultas Teknik Lingkungan yang loncat dari lantai ke-27 apartemen Pinewood di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (19/11/2024). Simak enam fakta misteri mahasiswa ITB asal Jakarta berinisial JAA yang tewas usai loncat dari lantai 27 apartemen Pinewood, Sumedang. (Istimewa)

Polisi saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) jatuhnya mahasiswa itu menemukan kunci pada saku celana korban. 

Pada kunci itu tertera nomor kamar.

Menurut Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Uyun Saeful Uyun, setelah ditelusuri kepada pihak manajemen, diketahui oleh polisi bahwa apartemen yang dihuni JAA warga Jakarta itu, adalah apartemen yang disewa atas nama orang tuanya. 

“Setelah dilaksanakan pemeriksaan oleh Inafis Satuan Reskrim Polres Sumedang terhadap korban ditemukan kunci di saku celana korban dengan nomor kamar 935. Tim Inafis lalu memeriksa kamar no. 935 dan ditemukan berupa kartu mahasiswa atas nama JAA. Adapun korban menyewa kamar tersebut atas nama orang tuanya, Ibu C,” kata Kasatreskrim dalam keterangan tertulis. 

Mahasiswa teknik lingkungan pada salah satu perguruan tinggi negeri di Jatinangor ini diduga loncat dari apartemen itu melalui jendela. 

5. ITB Beri Pendampingan

Institut Teknologi Bandung (ITB) akan memberikan pendampingan kepada keluarga Joshua Angelo Arphan.

Kepala Biro Komunikasi ITB, Naomi Haswanto, menyatakan bahwa kampus akan terus memantau perkembangan penyelidikan kasus ini.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian Sumedang dan juga keluarga dalam proses penyelidikan penyebab meninggalnya korban,” ujar Naomi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (20/11/2024). 

Ia menambahkan bahwa tim dari ITB turut hadir dalam proses pemeriksaan medis dan akan membantu serta mendampingi pihak berwenang dan keluarga selama proses penyelidikan. 

Naomi juga menegaskan bahwa ITB akan menghormati privasi keluarga mendiang dan tidak akan mengungkapkan detail peristiwa ini lebih lanjut tanpa persetujuan dari pihak keluarga dan pihak berwenang. 

Selain itu, seluruh civitas akademika ITB diimbau untuk menjaga kondusivitas, mengingat bahwa polisi sedang menyelidiki kasus ini.

“Kami juga mengimbau kepada seluruh pihak, termasuk media, untuk menjaga sensitivitas dalam membahas peristiwa ini demi menghormati keluarga mendiang,” ucapnya. 

“ITB juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya Joshua Angelo Arphan. “Kejadian ini meninggalkan duka cita yang mendalam bagi seluruh komunitas ITB,” pungkas Naomi.

6. Komitmen ITB

Institusi Teknologi Bandung (ITB) berkomitmen untuk menekan angka kasus bunuh diri di kalangan mahasiswanya melalui serangkaian upaya, termasuk tes psikologi dan layanan konseling. 

Langkah ini diambil menyusul dugaan kasus bunuh diri yang menimpa Joshua Angelo Arphan,

Direktur Kemahasiswaan ITB, Dr Prasetyo Adhitama, menjelaskan bahwa setiap tahun, ITB secara rutin melakukan tes psikologi dan menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa baru untuk memahami kondisi kesehatan mental mereka.

 “Dari data 2023-2024 saja, sudah lebih dari 2.500 kali layanan yang diberikan kepada para mahasiswa. Hasilnya, sejumlah mahasiswa didiagnosa memiliki kesehatan mental dengan kategori berat dan sangat berat,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (20/11/2024). 

Prasetyo menambahkan bahwa meskipun persentase mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental tergolong kecil dibandingkan total jumlah mahasiswa, setiap individu tetap memiliki nilai penting. 

“Satu mahasiswa pun itu tetap crucial,” tegasnya. 

Dia menjelaskan bahwa masalah kesehatan mental yang dihadapi mahasiswa sering kali dipicu oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan sosial, tekanan akademik, masalah keluarga, dan pertemanan. 

Beberapa mahasiswa bahkan mengungkapkan bahwa masalah kesehatan mental mereka sudah ada sejak kecil, termasuk sejak di tingkat sekolah dasar hingga menengah atas.

*) DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Apabila Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Seperti Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) [email protected]

(TribunJabar/Kompas.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya