6 Berseragam Pramuka, Siswi SMK di Banyumas Lahirkan Bayi di Hutan Regional

6
                    
                        Berseragam Pramuka, Siswi SMK di Banyumas Lahirkan Bayi di Hutan
                        Regional

Berseragam Pramuka, Siswi SMK di Banyumas Lahirkan Bayi di Hutan
Tim Redaksi
BANYUMAS, KOMPAS.com –
Warga Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten
Banyumas
, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan seorang bayi di pinggir jalan menuju hutan pada Sabtu (8/2/2025).
Bayi berjenis kelamin perempuan itu diketahui dibuang oleh ibunya, seorang siswi kelas 2 SMK, sesaat setelah melahirkan di dalam hutan.
Kapolsek Sumbang, AKP Basuki, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula ketika seorang warga yang sedang berkebun merasa curiga melihat seorang siswi berseragam Pramuka mengendarai motor sambil menggendong bayi yang menangis.
“Sekitar pukul 10.30 WIB, warga mendengar suara tangisan bayi, ternyata dibawa perempuan pakai baju Pramuka. Naik motor Vario, bayinya digendong di sebelah kiri, kanan pegang setang,” ungkap Basuki kepada wartawan, Senin (10/2/2025).
Merasa ada yang tidak wajar, warga kemudian membuntuti perempuan tersebut.
Tak lama kemudian, bayi itu ditemukan tergeletak di pinggir jalan menuju Gunung Gaber, lokasi yang jauh dari permukiman warga.
Warga yang menemukan bayi tersebut segera membawanya ke bidan desa untuk diperiksa kesehatannya. Setelah itu, bidan desa mengarahkan agar bayi segera dibawa ke Puskesmas Baturraden 2, yang merupakan fasilitas kesehatan terdekat. Saat ini, bayi telah dititipkan di Puskesmas Sumbang.
“Oleh warga yang menemukan dibawa ke bidan desa. Di sana dicek kesehatannya kemudian sama bidan desanya diarahkan ke Puskesmas Baturraden 2 yang paling dekat. Sekarang dititipkan di Puskesmas Sumbang,” kata Basuki.
Menurutnya, ibu bayi tersebut melahirkan seorang diri di dalam hutan.
Bayi itu ditemukan masih dalam kondisi tali pusar menempel.
“Tali pusar masih menempel, itu seperti ditarik paksa, bukan dipotong pakai gunting atau apa itu. Saya ke TKP (lokasi melahirkan), masih ada tali pusarnya, masih ada darah hitam sama bekas-bekas yang lain,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Kasat Reskrim Polresta Banyumas, AKP Benny Timor, menyatakan bahwa polisi telah mengidentifikasi pelaku. Namun, karena pelaku masih dalam perawatan medis, pihak kepolisian belum dapat meminta keterangannya lebih lanjut.
“Pelaku anak masih dalam pemeriksaan kesehatan, sehingga dicek kesehatannya dulu, baru setelah itu dilakukan klarifikasi,” kata Benny.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.