500 Kasus DBD Tangsel, Wali Kota Genjot Program Pemantauan Jentik
Penulis
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tangerang Selatan sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai sekitar 500 orang.
Untuk menekan angka tersebut, Wali Kota Benyamin Davnie menggenjot program Jumantik (Juru Pemantau Jentik) sebagai langkah pencegahan utama.
“Dengan satu rumah satu orang memantau, kita bisa menekan angka DBD serendah mungkin,” ujar Benyamin saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin (29/9/2025).
Menurut Benyamin, pentingnya peran warga dalam memeriksa jentik nyamuk Aedes aegypti di rumah masing-masing.
Dengan demikian, ia meminta seluruh kecamatan sudah melakukan silent surveillance.
“Seluruh kecamatan sudah melakukan silent surveillance, diam-diam diperiksa. Biasanya jentik nyamuk ada di air bersih, di bawah kulkas, di bawah dispenser, di tempat makanan binatang, bahkan di bak mandi,” jelas Benyamin.
Ia menekankan, masyarakat sering mengandalkan fogging saat ada kasus DBD, padahal fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentiknya tetap ada.
Pemantauan jentik secara rutin di tiap rumah diharapkan memutus rantai penyebaran nyamuk sejak tahap awal.
Selain itu, Benyamin menegaskan bahwa angka kasus DBD di Tangsel menunjukkan tren penurunan, meski pihaknya ingin menekannya lebih rendah agar kesehatan masyarakat tetap terjaga.
“Sampai dengan hari ini jumlah penderita DBD kita 500-an. 500-an angkanya. Memang terus menurun ya. Terus angkanya sementara itu trennya menurun,” ujar Benyamin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
500 Kasus DBD Tangsel, Wali Kota Genjot Program Pemantauan Jentik Megapolitan 29 September 2025
/data/photo/2022/04/28/626a6324e1d56.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)