Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

5 Fakta Sosok AKP Ulil Ryanto Anshari, Tewas karena Insiden Polisi Tembak Polisi, Ahli Jinakkan Bom

5 Fakta Sosok AKP Ulil Ryanto Anshari, Tewas karena Insiden Polisi Tembak Polisi, Ahli Jinakkan Bom

TRIBUNJATIM.COM – Inilah beberapa fakta mengenai sosok AKP Ulil Ryanto Anshari. 

Ia merupakan korban meninggal dunia atas insiden polisi tembak polisi di Sumatera Barat (Sumbar).

AKP Ulil Ryanto Anshari ditembak oleh seniornya, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar pada Jumat 22 November 2024 dini hari. 

AKP Ulil Ryanto Anshari sendiri diketahui memegang jabatan sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.

Semasa bertugas sebagai polisi, AKP Ulil Ryanto Anshari diketahui memiliki karier yang moncer. 

Berikut beberapa fakta tentang sosok AKP Ulil Ryanto Anshari.

1.Kelahiran Makassar

Dikutip dari berbagai sumber, AKP Ryanto Ulil Anshari berumur 34 tahun merupakan perwira kelahiran Makassar pada 12 Agustus 1990. 

Korban merupakan lulusan Akademi Polisi tahun 2012 silam. 

AKP Ryanto menduduki jabatan sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan baru 11 bulan 29 hari.

2.Ahli Jinakkan Bom

Siapa sangka, AKP Ulil Ryanto Ansharii ahli dalam menjinakkan bom.

Sebelum bertugas di Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Ansharii pernah memiliki tugas bagus di Gegana Brimob Polda Jateng yakni Kepala Unit Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jateng dan Kepala Sub Detasemen Wanteror Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jateng.

AKP Ulil Ryanto Ansharii juga pernah menjadi Komandan Peleton penampungan bintara remaja.

Berbagai penugasan dan jabatan pernah diemban olehnya yakni sebagai Kapolsek Madukara di Banjarnegara. 

Lalu pada 14 April 2022, ia dipromosikan menjadi Kasat Resnarkoba Polres Magelang Polda Jawa Tengah.

Diketahui Kejadian nahas terjadi di Mapolres Solok Selatan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Jum’at, 22 November 2024.

Korban AKP Ulil Ryanto Ansharii sempat menjalani perawatan usai ditembak di bagian kepala, nahas lantaran tembakan mengenai organ vitalnya membuat nyawanya tak bisa diselamatkan. 

3.Sosok yang baik di mata keluarga dan teman

AKP Ulil Ryanto Ansharii juga dikenal baik di mata keluarga dan temannya.

Hal itu disampaikan paman almarhum, Purnawirawan AKBP Joni Mangin, saat ditemui di rumah duka Kompleks Antang Jaya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jumat (22/11/2024)

“Anak ini (almarhum AKP Ulil Ryanto Anshari) sangat baik,” katanya

Anak kedua dari tiga bersaudara ini dikenal sangat peduli dengan keluarganya.  

Ibu AKP Ulil Riyanto Anshari ungkap cuhatan putranya ingin mundur dari kepolisian. Korban polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat.  (Kolase Istimewa/TribunJatim.com)

Dia anak laki-laki sendiri di keluarganya dan tulang punggung keluarga.

Almarhum juga, kata dia, dikenal baik bergaul.

“Sangat peduli dengan keluarga, familiar bergaulnya juga baik,” ucapnya

Kabar duka diterima keluarga pada subuh tadi.

Dikatakan, pihak keluarga menerima informasi kabar duka itu dari Kapolsek Panakkukang yang merupakan letting almarhum di Akpol angkatan 2012.

Sontak keluarga, terkhusus ibunya kaget menerima kabar duka itu.

4.Taat ibadah

Terpisah Ketua Majelis GPIB Jemaat Efrata Padang, Salmon Leatemia, mengenal AKP Ulil Ryanto Ansharii sebagai jemaah yang baik, ramah, dan tekun beribadah.

Ulil Ryanto Anshari merupakan salah satu jemaah di GPIB Efrata Padang di Jalan Bagindo Aziz Chan nomor 19, Kota Padang.

“Kami biasa memanggil Bang Ulil, beliau jemaah di GPIB Padang di Jalan Bagindo Aziz Chan nomor 19, beliau bertugas di Solok Selatan,” kata Salmon Leatemia, Jumat (22/11/2024) di sela-sela pelepasan upacara jenazah di halaman RS Bhayangkara Padang.

Salmon Leatemia berkenalan dengan Ulil sejak setahun terakhir.

Meskipun bertugas di Kabupaten Solok Selatan, Salmon Leatemia mengatakan Ulil Ryanto Anshari tekun beribadah.

“Kalau tidak ada tugas yang menyita waktu, maka beliau akan menyempatkan hadir di GPIB Padang,” katanya.

5.Kronologi insiden polisi tembak polisi

Kasus ini terjadi setelah Sat Reskrim Polres Solok Selatan mengungkap dan menangkap pelaku tambang galian C, tambang ilegal.

Awalnya AKP Ulil Ryanyo mendapat telepon dari AKP Dadang terkait penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang dilakukan timnya.

Saat itu, pelaku yang diamankan sedang dalam perjalanan ke Mapolres dan sesampainya di ruang Reskrim Polres Solok Selatan, penyidik pun melakukan pemeriksaan.

Lantas di tengah pemeriksaan terdengar suara tembakan dari luar ruangan.

Lantas dilaporkan terlihat Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto tergeletak dengan luka tembakan.

Sementara itu Kabag Ops yang diduga sebagai pelaku terlihat pergi meninggalkan Mapolres dengan mobil dinas Polri.

Mengutip TribunPadang.com, Kasatreskrim AKP Ulil Ryanto mengalami luka di bagian kepala.

Ada dua luka yakni di bagian pelipis dan pipi kanan.

Kabag Ops AKP Dadang Iskandar diduga menembak AKP Ulil Ryanto menggunakan senjata api pendek jenis pistol. 

Barang bukti tersebut sudah diamankan bersamaan dengan beberapa selongsong peluru.

Sementara, korban dibawa ke puskesmas terdekat, lalu dirujuk ke RS Bhayangkara, Padang, Sumbar.

Namun, nyawa korban tak tertolong.

Korban rencananya akan dibawa ke Makassar, Sulsel untuk dimakamkan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Viral lainnya