TRIBUNNEWS.COM – Mahasiswi semester 4 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak tiga minggu lalu atau 25 Maret 2025 lalu, tepatnya saat akan pulang kampung (pulkam) menjelang lebaran 2025.
Adapun, korban bernama Sheila Amalia Cristanti (21), merupakan warga Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.
Ternyata, korban ditemukan tewas di parit Jalan Raya Sarangan-Cemoro Sewu, masuk Tikungan Lawu Green Forest, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.
Berikut fakta-fakta peristiwa tewasnya mahasiswi UGM yang ditemukan di parit Magetan tersebut.
1. Jasad Ditemukan dalam Keadaan Tertimpa Motor
Saat ditemukan pada Sabtu (14/4/2025), korban disebutkan dalam kondisi mengenaskan dan sudah mengeluarkan bau tak sedap.
Pada waktu itu, jasad korban tertutup sepeda motor matic hitam miliknya, bernomor polisi AE 3413 CA.
jenazah korban masuk ke parit sedalam 77 centimeter, dan lebar 60 centimeter.
Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono mengungkapkan, jenazah korban ditemukan masyarakat setempat, sekira pukul 14.00 WIB.
“Setelah dilaksanakan Olah TKP, korban ditemukan sudah meninggal dunia berada di parit,” ungkapnya, dikutip dari TribunMagetan.com.
“Posisi jenazah masuk ke parit, kemudian di atasnya ada sepeda motor, jadi tidak nampak dari luar,” imbuhnya.
2. Penyebab Kematian
Mengenai penyebab kematian, AKP Joko mengatakan bahwa korban diduga mengalami kecelakaan tunggal.
Sebelum kejadian, korban diketahui mengendarai sepeda motor yang melaju dari arah Jawa Tengah.
Penyebab kematian korban itu juga dibenarkan oleh pihak keluarga saat mendatangi lokasi TKP ditemukannya jenazah.
“Perwakilan dari keluarga sampai TKP pada Minggu sore (13/4/2025), dan setelah kami cek, memang unsur kecelakaan tunggal,” kata kakak sepupu mendiang Sheila, Taufik Eka Nirawanto, melalui keterangan tertulis, yang diterima di aplikasi pesan singkat, Senin (14/4/2025), dikutip dari Surya.co.id.
Taufik menambahkan, kendaraan sepeda motor matic warna hitam yang dikendarai korban ditemukan tidak jauh dari keberadaan jasad korban.
Kini, sepeda motor milik korban itu juga sudah diambil oleh pihak keluarga.
“Sepeda motor juga sudah kami ambil di Pos Polisi Plaosan, Kabupaten Magetan,” pungkasnya.
3. Ada Bekas Pengereman
Selain itu, Ada bekas pengereman juga yang mengarah ke TKP ditemukannya jenazah korban.
Hal tersebut menguatkan bahwa penyebab kematian korban adalah kecelakaan tunggal.
“Ada bekas rem pada aspal, dan kendaraan juga keluar dari jalan raya. Bekas itu ditemukan mengarah ke TKP, lalu ditemukan mayat,” papar AKP Joko.
Apalagi, kata AKP Joko, barang barang pribadi, khususnya helm, semua masih melekat di bagian tubuh korban.
“Bekas rem juga membuat jalan rusak. Kemungkinan korban sempat melakukan pengereman, ketika melalui jalan yang menurun,” pungkasnya.
Usai dievakuasi dari tempat kejadian, AKP Joko mengaku sempat mengalami kendala selama proses autopsi berlangsung karena kondisi tubuh korban.
“Kondisi korban sudah mengalami perubahan dan nyaris tidak dapat dikenali, sehingga dilakukan pemeriksaan lebih dalam,” terangnya.
Namun, pada akhirnya korban dapat dikenali oleh ayah kandungnya.
“Orang tua kandung mengenali jasad tersebut dari behel, yang dipakai pada gigi dan gelang di tangannya, termasuk baju,” pungkas AKP Joko.
Setelah proses autopsi, jenazah langsung dikebumikan di TPU yang tidak jauh dari rumah duka almarhumah, Desa Rejosari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Minggu dini hari (13/4/2025).
4. Korban Merupakan Anak Tunggal
MAHASISWI UGM TEWAS – Foto Ayah Sheila Amalia Cristanti (21), menangis diatas peti jenazah usai dimasukkan tim medis RSUD Dr Sayidiman Magetan, setelah autopsi, Minggu dini hari (13/4/2025). Korban bernama Sheila Amalia Cristanti (21) warga Madiun, ditemukan tewas di parit Jalan Raya Sarangan-Cemoro Sewu dalam kondisi mengenaskan. (TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)
Kakak Sepupu Almarhumah, Taufik mengatakan bahwa korban adalah anak tunggal dari pasutri Suprapto dan Marianti.
Dia mengatakan, terakhir masih bisa mengontak korban saat berada di Klaten, Jawa Tengah.
Namun, setelah itu, pihak keluarga sudah tidak menghubungi korban lagi.
“Kami sempat menghubungi Sheila pada Selasa 25 Maret, pamitan mau pulang jam 11 siang. Siang masih terhubung kalau korban di Klaten, setelah itu sudah tidak ada kontak,” ujar Taufik, ditemui di rumah duka.
Karena tidak bisa dihubungi, pihak keluarga pun merasa khawatir hingga berinisiatif langsung mencari keberadaan korban.
Namun, karena tak kunjung ketemu, akhirnya pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke polisi di Klaten dan Yogyakarta.
“Sheila sempat mengikuti kelas online. Kami dapat info dari kepolisian soal ditemukan korban Sabtu (12/4/2025) jam 17.00 WIB.”
“Kami pertama memastikan dari plat nomor sepeda motor miliknya. Kebetulan juga sudah viral di media sosial,” ujar Taufik.
5. Sosok Korban Dikenal Pendiam
Selain itu, Taufik juga mengungkapkan mengenai sosok Sheila yang dikenal sebagai orang yang pendiam.
Dikatakan Taufik, mahasiswi UGM tersebut tidak banyak berbicara saat berkumpul bersama keluarga.
Kebiasaan korban ketika pulkam juga diungkap Taufik, yakni kerap naik kereta ketika mendapat libur pendek saat kuliah.
Namun, ketika libur panjang, korban akan membawa motor sendiri ketika pulkam.
“Kalau libur pendek biasanya Sheila naik kereta, dari Jogja turun Madiun dijemput sama ayahandanya.”
“Kemudian kalau dia libur panjang bawa sepeda motor, buat main sama teman temannya di Madiun,” ungkapnya.
Pihaknya mengakui, mendapatkan informasi dari Polsek Plaosan bahwa korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.
“Informasinya di TKP korban terjadi kejadian laka tunggal, setelah itu warga sekitar mencium bau busuk, dicari ada bekas ban sepeda motor mengarah jatuh ke parit, hingga ditemukan sesosok jenazah.”
“Barang barang masih lengkap, laptop, hp, tas yang dibawa mudik pakaian masih komplit. Kami cek masih komplit,” tuntas Taufik.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMagetan.com dengan judul Terungkap Hasil Autopsi Jasad Mahasiswi UGM yang Ditemukan di Magetan, Diduga Kecelakaan Tunggal
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunMagetan.com/Febrianto Ramadani) (Surya.co.id/Febrianto Ramadani/Mohammad Romadoni)