Detik-detik Seniman Jaran Kencak di Lumajang Meninggal saat Pertunjukan
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
–
Mistar
(53), seorang
seniman jaran kencak
asal Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten
Lumajang
, Jawa Timur, meninggal dunia secara mendadak saat melaksanakan pertunjukan.
Insiden tragis ini terjadi pada Rabu (8/1/2025) malam, saat Mistar tampil dalam acara hajatan di rumah Abdullah di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian.
Detik-detik terakhir Mistar terekam dalam beberapa video yang diabadikan oleh penonton.
Salah satunya adalah video berdurasi 1 menit 30 detik yang direkam oleh putrinya, Ervina Eka Sari.
Dalam rekaman tersebut, Mistar terlihat menari bersama kuda kencak miliknya sebelum tiba-tiba tersungkur ke samping, tepat di bawah kuda tersebut.
Abdullah, tuan rumah hajatan, mengungkapkan bahwa Mistar menari seperti biasa dan menunjukkan kebolehan kuda kencaknya.
“Pertunjukan baru berjalan 5 menit, korban tiba-tiba terjatuh di bawah kudanya dan tidak bergerak sama sekali,” ujarnya.
Awalnya, semua orang mengira bahwa itu adalah bagian dari pertunjukan.
Namun, ketika Mistar tidak kunjung bergerak, putrinya mencoba membangunkan, tetapi tidak mendapatkan respons.
“Tangis histeris Ervina langsung pecah saat mengetahui ayahnya tidak sadarkan diri,” kata Abdullah.
Ia juga menambahkan bahwa sebelum pertunjukan, Mistar tidak menunjukkan tanda-tanda kurang sehat.
“Gak ada tanda-tanda sakit, orangnya sehat sekali. Saya juga kenal baik dengan orangnya,” ungkap Abdullah.
Kemudian, Mistar yang sudah tidak sadarkan diri dilarikan ke Puskesmas Pasirian, tetapi petugas menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia setibanya di sana.
Ervina menjelaskan bahwa sebelum tersungkur, ayahnya berencana mengambil mikrofon untuk menyanyikan syair.
“Pas mau ambil mik itu langsung jatuh, waktu itu kan mau mengidung,” katanya.
Bahkan, Mistar sempat meminta Ervina merekam aksinya agar bisa diunggah di media sosial.
“Bapak itu bilang suruh rekam suruh masukkan ke hp, kan juragan jaran supaya laris lah gitu,” tambahnya.
Ervina juga menegaskan bahwa kondisi kesehatan ayahnya saat itu tidak bermasalah.
Sebelum pertunjukan, Mistar masih meneleponnya agar menyaksikan pertunjukan tersebut.
“Tiga tahun yang lalu, memang bapak pernah menderita penyakit paru-paru, tapi sudah dinyatakan sembuh total oleh dokter,” pungkasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa ayahnya mungkin merasa tertekan setelah ditinggal ibunya yang baru saja meninggal dunia, beberapa hari sebelum kejadian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
5 Detik-detik Seniman Jaran Kencak di Lumajang Meninggal saat Pertunjukan Surabaya
/data/photo/2025/01/10/6781046c62c53.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)