Liputan6.com, Yogyakarta – Yogyakarta tidak hanya menawarkan wisata budaya dan kuliner, tetapi juga pengalaman belajar yang menarik melalui desa-desa wisatanya. Melansir dari jogjaprov.go.id, berikut lima desa wisata dengan program edukasi yang bisa memperkaya pengetahuan.
1. Desa Wisata Sukunan: Pionir Edukasi Lingkungan
Di desa ini, Anda akan belajar tentang pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Program edukasinya pun bermacam-macam. Mulai dari workshop pengolahan sampah menjadi barang bernilai ekonomi, pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah organik, praktik pertanian hidroponik yang ramah lingkungan, dan tutorial daur ulang plastik dan kertas menjadi kerajinan. Desa ini berada di Dusun Sukunan, Desa Banyuraden, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Melalui program-program edukasi ini, pengunjung tidak hanya mendapat pengetahuan baru, tetapi juga berkontribusi langsung dalam pelestarian lingkungan. Yang istimewa, setiap pengunjung bisa membawa pulang hasil kreasi mereka sendiri sebagai bukti bahwa sampah bisa diubah menjadi sesuatu yang bernilai.
2. Desa Wisata Kembangarum: Surga Edukasi Anak-anak
Desa ini bertempat di Donokerto, Kec. Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Program edukasinya dirancang dengan cermat untuk mengembangkan berbagai aspek kecerdasan. Mulai dari perpustakaan desa yang kaya akan bahan bacaan, sanggar lukis untuk mengembangkan kreativitas, pembelajaran permainan tradisional seperti dakon, engklek, gobag sodor, dan enggrang, hingga pengenalan budaya lokal melalui aktivitas interaktif.
Melalui beragam program ini, anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga belajar tentang warisan budaya dan nilai-nilai tradisional. Istimewanya, setiap aktivitas dirancang untuk membangun karakter dan mengembangkan keterampilan sosial anak.
3. Desa Wisata Pentingsari: Belajar Kehidupan Tradisional
Terletak di Dusun Pentingsari, Umbulharjo, Kec. Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, desa ini menawarkan pengalaman belajar yang autentik tentang kehidupan pedesaan. Program edukasinya sangat beragam dan mendalam. Mulai dari pembelajaran tentang kehidupan pedesaan tradisional, praktik langsung kegiatan sehari-hari penduduk desa, pengenalan budaya dan adat istiadat lokal, hingga program integrasi wisata dengan pelestarian tradisi.
Melalui program-program ini, pengunjung mendapatkan pemahaman mendalam tentang kearifan lokal dan nilai-nilai tradisional. Setiap aktivitas memberikan pengalaman langsung dalam kehidupan masyarakat desa yang otentik.
4. Desa Wisata Tinalah: Laboratorium Alam Terbuka
Desa yang terletak di Purwoharjo, Kec. Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta ini program edukasi dirancang untuk petualangan dan pembelajaran outdoor yang menarik. Mulai dari teknik dasar panjat tebing dan rapling yang aman, edukasi tentang geologi melalui eksplorasi goa, pembelajaran tentang ekosistem sungai, hingga pengenalan wisata berbasis konservasi alam.
Melalui program-program ini, pengunjung tidak hanya mendapatkan pengalaman petualangan seru, tetapi juga pemahaman mendalam tentang alam. Kegiatan disini, didesain dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan edukasi.
5. Desa Wisata Purwosari: Harmoni Budaya dan Agrowisata
Program edukasi di desa ini mencakup berbagai aspek yang menarik. Mulai dari workshop gamelan untuk mengenal musik tradisional, pembelajaran budidaya salak dan teknologi pertanian, pengenalan seni budaya lokal, hingga edukasi tentang pelestarian alam melalui agrowisata. Desa ini terletak di Purwosari, Kec. Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Melalui program-program ini, pengunjung mendapatkan wawasan komprehensif tentang harmoni antara budaya dan alam. Program yang disajikan mengintegrasikan unsur tradisional dengan teknologi modern.
Penulis: Ade Yofi Faidzun