5 Demi Mudik Gratis ke Magelang, Yulianti Kehilangan Rp 500.000 dari Refund Tiket Bus Regional

5
                    
                        Demi Mudik Gratis ke Magelang, Yulianti Kehilangan Rp 500.000 dari Refund Tiket Bus
                        Regional

Demi Mudik Gratis ke Magelang, Yulianti Kehilangan Rp 500.000 dari Refund Tiket Bus
Tim Redaksi
MAGELANG, KOMPAS.com –
Yulianti bersama suami dan kedua anak perempuannya berangkat pukul 04.00 WIB dari Cikarang demi mengejar bus tujuan Kabupaten Magelang.
Bukan tanpa sebab, keluarga kecil itu tidak ingin mengulangi peristiwa tahun lalu, merayakan Lebaran di Kabupaten Bekasi, bukan mudik di kampung halaman suami Yulianti, Andriyono, di Kecamatan Grabag, Magelang.
“Kami sampai TMII sekitar jam 06.30 WIB. Nggak tidur setelah sahur,” ucap Yulianti kepada Kompas.com di Terminal Secang, Kabupaten Magelang, Rabu (26/3/2025) malam.
Yulianti dan keluarga, serta ratusan penumpang bus lainnya, menjadi peserta program
mudik gratis
yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Magelang.
Ada lima bus–bertambah dari tiga bus–dengan kapasitas masing-masing 50 kursi yang diberangkatkan dari Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Setelah perjalanan lebih kurang 12 jam, mereka tiba di Terminal Secang pukul 21.00 WIB.
Bupati dan Wakil Bupati Magelang Grengseng Pamuji dan Sahid menyambut kedatangan para penumpang.
Yulianti bercerita, perjalanan mudiknya lancar-lancar saja. Dua anak perempuan yang berusia 7 dan 4 tahun juga menikmatinya.
Dia mengetahui adanya mudik gratis setelah iseng mengomentari unggahan Dinas Perhubungan Jawa Tengah soal program tersebut.
Kemudian, dia mendapat
direct message
mengenai tata cara mengikuti program.
“Baru kali ini saya dapat ikut. Karena untuk dapat kuota empat penumpang susah,” ungkapnya.
Yulianti sudah mengantisipasi apabila tidak mendapat kuota mudik gratis dengan membeli empat tiket bus kelas ekonomi seharga Rp 390.000 per orang.
Artinya, dia harus merogoh kocek lebih dari Rp 1,5 juta untuk pulang ke Grabag.
Ketika berhasil memperoleh jatah mudik gratis, dia mengajukan
refund
ke perusahaan otobus terkait, tetapi tidak utuh.
“Dipotong Rp 500.000,” ucapnya.
Sekretaris Jenderal Paguyuban Wong Magelang Marsahid mengatakan, masih banyak perantau asal Magelang yang tidak kebagian jatah mudik gratis, utamanya kalangan pekerja informal yang sesuai syarat keikutsertaan program itu.
“HP saya masih dihubungi terus oleh mereka,” ujarnya kepada Kompas.com di Terminal Secang, Rabu (26/3/2025).
Sewaktu sesi seremoni penyambutan, Marsahid meminta agar Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang turut memfasilitasi program balik gratis, yakni mengakomodasi keberangkatan ke wilayah Jabodetabek usai mudik.
Menanggapi usulan tersebut, Bupati Magelang Grengseng Pamuji akan mempertimbangkannya di tahun depan.
“Kami koordinasikan dulu untuk tahun depan,” ucap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.