Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

457 Bencana Terjadi di Magelang Selama 2024, Didominasi Tanah Longsor Regional 2 Januari 2025

457 Bencana Terjadi di Magelang Selama 2024, Didominasi Tanah Longsor
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Januari 2025

457 Bencana Terjadi di Magelang Selama 2024, Didominasi Tanah Longsor
Tim Redaksi
MAGELANG, KOMPAS.com
– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Magelang
, Jawa Tengah, mencatat sebanyak 457 kejadian bencana sepanjang tahun 2024.
Adapun rincian bencananya, 215
tanah longsor
, 138
cuaca ekstrem
, 51 kebakaran bangunan, 9 kekeringan, 4 kebakaran hutan dan lahan, 11 banjir, serta 29 kejadian lain.
Bencana yang dicatat selama 2024 memakan 11 korban luka-luka dan dua korban jiwa.
Secara keseluruhan, catatan kejadian tahun ini meningkat dibandingkan bencana pada 2023 dengan angka 429 kejadian.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, M.
Mansur Wachdani
, mengatakan hujan dengan intensitas lebat menjadi faktor signifikan yang memicu bencana tahun ini.
Dua korban jiwa yang dicatat tahun ini masing-masing akibat terkena pohon tumbang dan batu besar, yang disebutnya didahului hujan lebat berikut peristiwa ikutannya, seperti angin kencang.
“Kasus di Desa Treko itu korban terkena pohon kelapa yang tumbang. Akar pohon juga sudah lapuk,” ungkapnya kepada
Kompas.com
di kantornya, Kamis (2/1/2025).
Wachdani menilai warga masih tidak peduli untuk menebang pohon atau dahan yang rentan patah. Padahal, kondisi itu bisa membahayakan warga itu sendiri, bahkan orang lain.
Di wilayah Kecamatan Ngluwar, misalnya, seorang warga enggan menebang pohonnya dengan beragam alasan. Pohon itu lantas menimpa bagian rumah tetangganya.
“Masalahnya di kepedulian. Saya melihat ada di faktor manusia,” ucapnya.
Dia menambahkan, puncak musim penghujan diperkirakan pada Februari 2025 berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dengan adanya musim hujan tersebut, menjadi kewaspadaan seiring dengan bencana hidrometeorologi basah yang kerap mengiringinya.
“Kami juga sudah menetapkan siaga darurat bencana hingga akhir Maret 2025,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.