430 Mahasiswa Papua di Sumatera Ikut Terdampak Banjir, Minta Perhatian dari 6 Provinsi Papua Regional 2 Desember 2025

430 Mahasiswa Papua di Sumatera Ikut Terdampak Banjir, Minta Perhatian dari 6 Provinsi Papua
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Desember 2025

430 Mahasiswa Papua di Sumatera Ikut Terdampak Banjir, Minta Perhatian dari 6 Provinsi Papua
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Sebanyak 430 mahasiswa Papua yang melanjutkan pendidikan tinggi di Sumatera ikut terdampak banjir bandang yang terjadi pada 25 November 2025.
Berdasarkan data yang diterima Kompas.com jumlah mahasiswa Papua yang terdampak banjir yaitu di Medan, Sumatera Utara ada 205 mahasiswa, di Banda Aceh 71 mahasiswa, di Aceh Utara ada 84 mahasiswa dan di Padang, Sumatera Barat ada 70 mahasiswa.
Salah satu mahasiswa Papua Se-Sumatera Aceh, Askin Alimdam mengatakan ratusan mahasiswa Papua di beberapa wilayah terdampak banjir kini mengungsi di posko darurat.
“Kami mahasiswa Papua yang berstudi di Sumatera dan Aceh juga ikut terdampak banjir, sehingga saat ini mengungsi ke posko darurat,” kata Askin saat dihubungi
Kompas.com
, Selasa (2/12/2025).
Askin menjelaskan, Sekretariat Honai Ikatan Mahasiswa Papua (IMP) yang selama ini menjadi pusat kegiatan, diskusi, dan tempat berkumpul, tergenang air.
Fasilitas penting juga mengalami kerusakan, sehingga seluruh aktivitas organisasi terhenti.
Di Padang, Sumatera Barat, banjir turut merendam sejumlah kos mahasiswa Papua.
Banyak barang pribadi dan perlengkapan kuliah yang rusak sehingga mengganggu keberlanjutan proses belajar.
“Di Banda Aceh dan Meulaboh, air masuk ke kontrakan dan tempat kos yang kami tempati. Sebagian mahasiswa harus mengevakuasi barang-barang mereka dan mencari tempat sementara untuk bertahan,” jelasnya.
Dia mengatakan, kondisi terparah terjadi di Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Langsa.
Ketinggian banjir membuat sebagian mahasiswa harus mengungsi karena tempat tinggal mereka terendam.
“Situasi di wilayah ini sangat memprihatinkan karena selain akses transportasi terganggu, listrik dan jaringan komunikasi juga sempat mati total,” ujar Askin.
Mantan Dewan Penasehat Organisasi Mahasiswa Papua Se-Sumatera ini memohon perhatian dan bantuan dari 6 pemerintah provinsi di Papua, yakni Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Barat Daya.
Bantuan ini demi meringankan beban yang dihadapi
mahasiswa Papua di Sumatera
dan Aceh usai banjir bandang yang terjadi.
“Bantuan sangat diperlukan untuk kebutuhan dasar, pemulihan tempat tinggal, hingga memastikan aktivitas perkuliahan dapat kembali berjalan normal,” jelas Askin.
Mahasiswa Program studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh ini mengungkapkan, bencana banjir ini sangat menghambat proses perkuliahan.
“Kami dengan rendah hati memohon perhatian dan dukungan dari 6 provinsi di Papua, agar kami dapat bertahan dan melanjutkan kuliah dengan baik di Sumatera dan Aceh,” ungkapnya.
“Harapan besar kami tujukan kepada pemerintah daerah di Tanah Papua agar dapat segera memberikan dukungan dan perhatian bagi mahasiswa Papua yang sedang berjuang menghadapi bencana di perantauan,” kata dia berharap.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.