40 Hektar Tanah Warga Adat Cireundeu Terancam, Dedi Mulyadi Usulkan Jadi Cagar Budaya Bandung 23 Juni 2025

40 Hektar Tanah Warga Adat Cireundeu Terancam, Dedi Mulyadi Usulkan Jadi Cagar Budaya
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 Juni 2025

40 Hektar Tanah Warga Adat Cireundeu Terancam, Dedi Mulyadi Usulkan Jadi Cagar Budaya
Editor
 
CIMAHI, KOMPAS.com
– Warga
Kampung Adat Cireundeu
di Kota
Cimahi
,
Jawa Barat
, mengeluhkan kondisi 40 hektare tanahnya yang terancam perubahan lingkungan ke Gubernur Jabar
Dedi Mulyadi
.
Keluhan itu disampaikan warga saat kunjungan Dedi ke Kampung Adat
Cireundeu
.

Dalam video yang diposting Dedi Mulyadi di akun Instagram @dedimulyadi71, mantan Bupati Purwakarta ini mengobrol tentang singkong di Cireundeu.
Sebab warga di sana mempertahankan nilai budaya, salah satunya dengan mengonsumsi
beras singkong
(
rasi
).

Jadi tuangnya sampeu, teu nuang sangu? Aya sabaraha KK
? Jadi warga sini makannya singkong, ga makan beras? Ada berapa KK?” tanya Dedi kepada salah satu warga.
“Ada 60 KK, sekitar 1.000 orang,” jawab salah satu warga, Abah Asep.
Asep lalu bercerita sudah sejak lama warga di Kampung Cireundeu mengonsumsi singkong. Untuk menutupi kebutuhan pokok tersebut mereka memanfaatkan lahan seluas 40 hektare untuk ditanami singkong.
Dalam setahun, singkong tersebut hanya berbuah sekali. Untuk itu, tidak ada panen raya di kampung adat tersebut.
“Jadi setiap hari ada yang nanam, nyangkul, dan memanen. Warga bisa saja mengambil singkong dari tanah tetangganya. Jadinya, saling mengisi,” tutur Abah Asep.
Selain itu, tidak ada bahasa, warga satu membeli beras singkong ke tetangganya. Semua tanaman sampeu yang ada di kebun warga dikelola dengan bersama-sama untuk semua warga.
Namun kini lingkungan sudah berubah. Untuk mempertahankannya membutuhkan perjuangan keras.

Rariweuh
, Pak. Lumayan untuk mempertahankannya,” tutur Abah Asep.
Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi berjanji akan berbicara ke
wali kota Cimahi
.
“Kita tetapkan saja sebagai
cagar budaya
, agar tidak terinvensi oleh yang lain,” tutur dia.
Berita sebelumnya, warga Cireundeu sudah cukup lama berjuang mempertahankan tanahnya dari tekanan pembangunan sekitar dan ancaman alih fungsi lahan. Seperti massifnya pembangunan perumahan di lereng-lereng bukit.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.