Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

4 Ulama Dunia Bahas Solusi Konkret Tantangan Global di Connect 2025 – Halaman all

4 Ulama Dunia Bahas Solusi Konkret Tantangan Global di Connect 2025 – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berbagai tantangan kontemporer baik dari aspek spiritual, sosial maupun ekonomi jadi bahasan mendalam empat ulama dunia di kegiatan bertajuk Conn3ct 2025 yang diselenggarakan selama 2 hari, 11-12 Januari 202 di Istora, Senayan, Jakarta.   

Empat ulama dunia tersebut mewakili berbagai disiplin ilmu yaitu Mufti Ismail Menk dari Zimbabwe, Syeikh Assim Al Hakeem dari Arab Saudi, Ustadz Ali Hammuda (Inggris), dan Ustadz Abu Taymiyyah dari Inggris.

Conn3ct 2025 merupakan event tahunan yang diselenggarakan The Strong Minor Project untuk menghubungkan komunitas muslim di berbagai belahan dunia melalui diskusi, pembelajaran, dan kolaborasi.  

Tahun ini merupakan penyelenggaraan ketiga kalinya dengan format lebih interaktif, mengedepankan kolaborasi untuk memberdayakan umat dalam bidang ekonomi dan spiritualitas.

Menurut Founder dan CEO The Strong Minor Project, Ratna Galih Indriani, Conn3ct 2025 diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi atas permasalahan aktual sekaligus menjawab kebutuhan umat di era moderen. 

“Tantangan era moderen semakin kompleks dan beragam, kita dituntut untuk responsif beradaptasi dalam dinamika perubahan yang begitu cepat. Karena itu pada Conn3ct 2025 ini kami fokus pada pembahasan peningkatan wawasan keagamaan yang mendalam, relevan dengan tantangan global, penguasaan pemasaran digital, serta perluasan jaringan bisnis,” ujarnya di konferensi pers, Sabtu, 11 Januari 2025.

Dia mengatakan, tema ini dipilih untuk menjawab kebutuhan umat di era modern.

Ratna mengatakan, acara ini memberikan keterampilan praktis melalui sesi-sesi pembelajaran dan workshop untuk membantu peserta berkontribusi lebih aktif memperkuat komunitas mereka, menyebarkan nilai-nilai Islami.

Selain itu juga untuk menginspirasi dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, sekaligus memotivasi mereka untuk menerapkan nilai-nilai Islami dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.

Ratna mengatakan, keempat ulama internasional dipilih karena memiliki basis keilmuwan yang mumpuni di bidangnya.

Dia menyebutkan, Mufti Ismail Menk adalah seorang ulama Islam terkenal, khatib, dan pembicara motivasi dari Zimbabwe.

Ia dikenal karena ceramahnya tentang berbagai topik keislaman, termasuk pentingnya memahami Al-Qur’an dan Hadits, serta bagaimana menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Mufti Menk lahir di Harare, Zimbabwe, pada tahun 1975. Ia berasal dari keluarga cendekiawan Islam, dengan kakek dan ayahnya keduanya menjabat sebagai imam.

Sejak usia muda memiliki minat yang kuat pada studi Islam dan mulai mempelajari Alquran dan Hadits di bawah bimbingan ayahnya dan ulama lain di komunitasnya.

Sementara, Syekh Ali Ihsan Hammuda adalah Editor Tarbiya Islam21c dan warga negara Inggris asal Palestina dan meraih gelar BA di bidang Syari’ah dari Universitas al-Azhar di Mesir.

Syekh Ali adalah penulis beberapa buku antara lain The Daily Revivals, The Ten Lanterns, dan The Friday Reminder.

Saat ini tinggal di Wales, Inggris dan menjadi Imam tamu di al-Manar Center di Cardiff, dan juga peneliti senior dan pengajar di Muslim Research & Development Foundation di London.

Di kegiatan ini hadir pula ulama terkemuka Indonesia yakni Ustadz Khalid Basalamah dan Ustadz Subhan Bawazier.

Dalam tiga tahun penyelenggaraan Conn3ct, Ratna bersyukur mendapatkan sambutan besar dari masyarakat yang kini lebih kritis dan telah menyadari pentingnya kekuatan keterhubungan global. 

“Kami berharap CONN3CT ketiga ini bisa memberikan yang terbaik dan menjadi sarana keberkahan yang lebih luas bagi banyak orang,”  ujarnya.

Head of Media Relation Conn3ct 2025, Raden Dzaky Maulana Irfan mengatakan, kegiatan ini diharapkan menjadi gerakan sosial yang terus bertumbuh untuk memperkuat identitas dan keyakinan komunitas muslim di lingkungan minoritas di berbagai belahan dunia.

“Ke depannya, kami  berharap Conn3ct bisa diselenggarakan di sejumlah kota di Indonesia untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada umat,” ungkap Dzaky Maulana.

Selain  ajang silaturahmi akbar, kegiatan ini juga menjadi salah satu destinasi liburan keluarga muslim di akhir pekan untuk me-recharge pengetahuan parenthing dari sejumlah praktisi sekaligus mengajak anak-anak bermain di area taman main Kids Corner Asktarra selama event berlangsung. 

Event ini disertai pameran yang diikuti 100 exhibitor dari berbagai kategori bisnis dan kuliner.