4 Tuntutan Massa Demo Pemensiunan PLTU Babelan di Kementerian ESDM
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Puluhan
mahasiswa
dan aktivis lingkungan menggelar
aksi damai
di depan Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta Pusat pada Selasa (27/5/2025).
Aksi ini menyoroti empat tuntutan kepada pemerintah terkait operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Babelan, Bekasi.
“Aksi ini adalah desakan terhadap pemerintah untuk segera melakukan pemensiunan terhadap
PLTU Babelan
,” ujar Dani Setiawan dari organisasi lingkungan Rhizoma kepada Kompas.com, Selasa.
Dani mengatakan pihaknya mendesak pemerintah untuk mengubah arah kebijakan iklim yang justru membawa Indonesia menuju pemanasan global.
Dalam aksi bertajuk “Penyerahan Policy Brief Pemensiunan PLTU Babelan”, massa menyuarakan empat poin utama:
1. Penghentian operasi PLTU Babelan. Massa mendesak agar PLTU Babelan, PLTU swasta terbesar di Jawa Barat (2×140 MW), segera dimasukkan ke dalam peta jalan penghentian operasional PLTU.
2. Pencabutan Permen ESDM No. 10 Tahun 2025. Massa menilai kebijakan tersebut bertentangan dengan Perpres No. 112 Tahun 2022. Permen ESDM hanya menawarkan solusi semu seperti carbon capture dan retrofit, tanpa komitmen konkret untuk penghentian PLTU.
3. Peninjauan ulang RUKN 2025. Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional dianggap belum mencerminkan semangat pengurangan emisi karbon maupun kontribusi nasional terhadap mitigasi perubahan iklim.
4. Jaminan Sosial Pasca-Penutupan PLTU. Aktivis meminta pemerintah memastikan perlindungan sosial dan ekonomi bagi masyarakat terdampak jika PLTU ditutup.
Massa aksi sebagian mengenakan jaket almamater, alat pelindung berwarna putih, masker oksigen, dan helm keselamatan.
Mereka juga menampilkan aksi teatrikal, salah satunya oleh seorang peserta berbalut mantel hujan kuning-biru dengan masker oksigen, mengekspresikan tekanan hidup akibat polusi.
“Gerakan ini menggambarkan beban yang dirasakan warga Babelan: kesehatan terganggu, ekonomi lumpuh, dan lingkungan rusak,” kata seorang peserta aksi dalam orasinya.
Sebelumnya, massa membentangkan spanduk bertuliskan “Pukul Polusi Bekasi” serta membagikan flyer berisi seruan penghentian PLTU Babelan.
Beberapa slogan lainnya berbunyi: “Bekasi Sesak Polusi Meruak”, “Padi Kami Mati, Nafas Nak Kami Tercekik”, dan “Petani Tergusur di Negeri yang Subur”.
Hingga siang ini, massa masih menanti kesempatan audiensi dengan Menteri ESDM. Menurut Dani, permintaan audiensi telah dikirim sejak 8 Mei, namun belum ada tanggapan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
4 Tuntutan Massa Demo Pemensiunan PLTU Babelan di Kementerian ESDM Megapolitan 27 Mei 2025
/data/photo/2025/05/27/683548040f401.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)