TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang menunjukkan proses evakuasi empat tamu undangan yang tertimbun tanah longsor saat menghadiri acara hajatan di Kabupaten Bangkalan, Madura, menjadi viral di media sosial.
Insiden ini terjadi pada Sabtu, 12 April 2025, sekitar pukul 17.00 WIB, di Desa Pakaan Laok, Kecamatan Galis.
Menurut informasi yang dihimpun, kegaduhan muncul saat tanah longsor terjadi di lokasi hajatan.
Warga dan tamu undangan segera berusaha menolong empat korban yang terkurung di bawah material tanah dan dinding penahan tanah.
Wakil Bupati Bangkalan, Moch Fauzan Jafar, mengungkapkan bahwa keempat korban merupakan tamu dan pengantar pengantin pria yang hendak meninggalkan lokasi setelah prosesi serah terima mempelai selesai.
“Saat hendak keluar, tiba-tiba tebing dengan tembok penahan tanah runtuh hingga menimbun lokasi,” jelasnya.
Dari empat korban, tiga di antaranya dilarikan ke Puskesmas Galis, sedangkan satu korban lainnya dirujuk ke RSUD Syamrabu Bangkalan.
“Korban yang parah dirawat di RSUD Syamrabu, sementara dua lainnya sudah diperbolehkan pulang,” tambah Fauzan.
Kapolsek Galis, Iptu Achmad Affandi, menjelaskan bahwa keempat korban berasal dari satu desa, yaitu Desa Daleman, Kecamatan Galis.
Mereka adalah FH (15) dengan patah tulang, NS (16) mengalami luka ringan, HM (15) yang menjalani rawat inap, dan UF (21) yang dirujuk ke rumah sakit.
Menurut Fauzan, hujan deras yang terjadi sebelum insiden diduga menjadi penyebab longsor.
“Plengsengan yang roboh sudah berusia lama dan posisinya terlalu vertikal,” ujar Affandi.
Material longsor juga menimpa akses jalan kampung yang berada di luar pagar rumah yang menggelar hajatan.
Seorang kerabat korban, Abdillah, mengatakan tidak ada tanda-tanda sebelum peristiwa longsor terjadi.
“Kejadian berlangsung saat sejumlah warga pengantar mempelai pria hendak keluar lokasi hajatan,” ungkapnya.
Pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Galis bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas sosial setempat sedang melakukan pemetaan dan pendataan untuk menentukan langkah perbaikan selanjutnya.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Jika tidak ada hajatan pernikahan, mungkin tidak ada korban,” tutup Affandi.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).