4 Jajanan Tradisional yang Kini Sulit Dijumpai

4 Jajanan Tradisional yang Kini Sulit Dijumpai

3. Geblek

Geblek, jajanan tradisional khas Kulon Progo, Yogyakarta, yang telah menjadi bagian dari kekayaan kuliner nusantara, kini menghadapi ancaman kepunahan. Makanan yang identik dengan bentuk angka delapan ini semakin sulit ditemui di pasaran seiring berkurangnya jumlah pedagang yang menjajakan kudapan tradisional ini.

Keunikan geblek terletak pada bahan dan cita rasanya yang khas. Terbuat dari adonan tepung tapioka yang dicampur dengan bawang putih, jajanan berwarna putih ini memiliki tekstur renyah dengan rasa gurih yang menggugah selera.

Sebagai camilan serbaguna, geblek bisa dinikmati langsung atau dipadukan dengan kuah kacang yang menambah dimensi rasa. Kehadiran beragam gorengan kontemporer yang dianggap lebih menarik membuat geblek semakin tersisih dari preferensi konsumen. Kondisi ini diperparah dengan berkurangnya minat masyarakat terhadap jajanan tradisional, membuat semakin sedikit pedagang yang tertarik untuk menjual geblek.

4. Dodongkal

Dodongkal, jajanan tradisional yang memiliki kemiripan dengan kue putu, kini berada di ambang kepunahan. Kue yang populer di wilayah Jakarta dan Jawa Barat ini semakin jarang ditemui di pasar tradisional, menandakan eksistensinya yang semakin terkikis oleh perubahan zaman.

Kekhasan dodongkal terletak pada komposisi dan proses pembuatannya yang tradisional. Berbahan dasar tepung beras yang dicampur dengan gula merah dan kelapa, kue ini memiliki cita rasa yang mirip dengan kue putu.

Di beberapa daerah, khususnya di Jawa Barat, jajanan pasar ini juga dikenal dengan sebutan awug. Generasi muda yang tidak familiar dengan rasanya cenderung memilih jajanan modern yang dianggap lebih menarik. Kondisi ini diperparah dengan menurunnya minat masyarakat terhadap jajanan tradisional secara umum.

Penulis: Ade Yofi Faidzun