Jakarta, Beritasatu.com – Google diduga sedang mengalami eror karena menampilkan kurs nilai tukar rupiah menjadi Rp 8.170 per dolar AS. Ada empat kemungkinan yang menyebabkan Google error.
Direktur Eksekutif Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi/Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Dahlian Persadha mengungkapkan, kemungkinan pertama adalah karena kesalahan teknis.
“Platform penyedia informasi nilai tukar, seperti Google, mungkin mengalami bug atau kesalahan teknis dalam sistemnya yang menyebabkan nilai tukar ditampilkan secara tidak akurat,” ujarnya kepada Beritasatu.com, Sabtu (1/2/2025).
Kedua, menurut Pratama, sumber data yang berbeda. Google kemungkinan mengambil data dari sumber atau penyedia informasi nilai tukar mata uang yang berbeda.
Ketiga, typo atau kesalahan input yang mengakibatkan Google error. “Data bisa jadi salah input atau terjadi kesalahan manusia dalam memasukkan angka di sistem, yang mengakibatkan informasi yang salah pada pengguna,” ungkapnya.
Keempat, peretasan yang menyebabkan manipulasi atau penyalahgunaan sistem. Dalam prktiknya, Google jarang berhasil di-hack.
“Mungkin saja ada upaya peretasan manipulasi atau penyalahgunaan sistem oleh pihak tertentu yang menyebabkan nilai tukar tidak akurat,” katanya.
Pratama menyarankan, untuk mengetahui nilai tukar yang sebenarnya, sebaiknya memeriksa beberapa sumber terpercaya lainnya, seperti bank sentral, lembaga keuangan besar, atau layanan finansial lainnya yang sering diperbarui data nilai tukarnya.
“Untuk tahu penyebab pastinya, Google harus melakukan audit digital forensik di sistemnya sehingga bisa segera melakukan perbaikan dan langkah-langkah mitigasi lainnya,” pungkasnya terkait Google error.
