4 Bingungnya Rano Karno Buang Lumpur Hasil Pengerukan 17 Sungai di Jakarta… Megapolitan

4
                    
                        Bingungnya Rano Karno Buang Lumpur Hasil Pengerukan 17 Sungai di Jakarta…
                        Megapolitan

Bingungnya Rano Karno Buang Lumpur Hasil Pengerukan 17 Sungai di Jakarta…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Gubernur Jakarta
Rano Karno
masih kebingungan untuk menentukan lokasi tempat pembuangan endapan lumpur hasil pengerukan 17 sungai di Jakarta.
Pengerukan sungai dan waduk di Jakarta merupakan solusi sementara dari Pramono Anung-Rano Karno demi mengatasi banjir di Jakarta.
Pengerukan ini harus dilakukan karena sungai-sungai dan waduk di Jakarta dinilai tak mampu menampung debit air karena banyaknya endapan lumpur.
Rano Karno menargetkan sebanyak 1 juta meter kubik lumpur di sungai dan danau Jakarta bisa dikeruk.
Pengerukannya akan dimulai pada Agustus 2025. Nantinya, kegiatan ini akan dilakukan secara berkala.
“(Target) satu juta meter kubik,” ujar Rano usai meninjau kesiapan pengerukan sungai serempak di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (23/2/2025).
Pengerukan endapan lumpur di sungai dan waduk Jakarta akan dilakukan setiap enam bulan sekali.
“Enggak mungkin bahasanya minimal enam bulan sekali harus dilakukan karena sedimentasi ini setiap hari pasti akan bergerak,” kata Rano.
Dalam program ini, sebanyak 1.000 petugas akan diterjunkan. Para personel itu berasal dari anggota Dinas Sumber Daya Air (SDA), Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), dan Satpol PP Jakarta.
“Kalau dihitung personelnya, lebih dari 1000 orang ini,” ucap Rano.
Banyaknya personel yang dikerahkan ini agar proses pengerukan sungai dan waduk bisa segera selesai.
Bahkan, pengerukan sungai ini juga akan tetap berlangsung saat Ramadhan.
Tak hanya itu, 112 unit alat berat dan 84 alat pendukung lainnya bakal dikerahkan. Dengan begitu, diharapkan 
pengerukan sungai di Jakarta
bisa segera rampung.
Namun, program pengerukan sungai di Jakarta ini menimbulkan dilema.
Rano Karno masih bingung nantinya hasil endapan lumpur dari 17 sungai di Jakarta ini akan dibuang ke mana.
“(Target) 1 juta meter kubik, sekarang tinggal kita buang ke mana ini?” Kata Rano.
Sebab, sedimen lumpur hasil pengerukan kali itu tidak boleh dibuang sembarangan.
“Ya, itulah dilematisnya Jakarta. Itu harus dicarikan jalan, enggak bisa didiamkan begitu saja,” pungkas Rano.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.