4.793 Personel Gabungan Diterjunkan Kawal May Day di Depan Gedung DPR RI  – Halaman all

4.793 Personel Gabungan Diterjunkan Kawal May Day di Depan Gedung DPR RI  – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, sebanyak 4.793 personel gabungan diterjunkan untuk mengawal aksi Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

Susatyo Purnomo mengatakan jika personel tersebut berasal unsur TNI, Polri, dan Pemda Jakarta.

“Jumlah personel gabungan total 4.793 orang,” ungkap Susatyo kepada awak media.

Kepolisian pun mengatakan jika rekayasa lalu lintas di kawan kantor DPR RI bersifat situasonal.

Pantauan Tribunnews di lokasi, sampai pukul 10.30 WIB, kendaraan yang melintas di Jalan Gatot Subroto masih lancar tanpa hambatan berarti.

Sementara itu, massa aksi dari berbagai elemen terus berdatangan ke lokasi demonstrasi.

Tolak Aksi May Day Fiesta Bareng Prabowo

Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) memilih untuk menggelar aksi terpisah dengan aliansi buruh lainnya pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025.

Gerakan yang terdiri dari aliansi buruh, mahasiswa, sampai masyarakat umum itu akan terjun di DPR RI pada May Day, Kamis (1/5/2025).

“Jadi, akhirnya kami diskusikan, kami alihkan ke DPR dan kami beritahukan ke pihak kepolisian. Mereka memperbolehkan untuk aksi di DPR,” kata Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh (KASBI), Unang Sunarno, saat dihubungi Tribunnews, Rabu (30/4/2025).

Unang Sunarno, mengatakan jika pihak GEBRAK sejatinya ingin melakukan aksi dari Bundaran HI ke Istana Negara.

Namun, hal tersebut urung dilakukan karena ada massa buruh lainnya yang akan menggelar May Day Fiesta di Monumen Nasional (Monas).

Seperti diketahui, May Day Fiesta tersebut akan dihadiri oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, dan beberapa pejabat negara.

Mengenai alasan mengapa KASBI, begitu juga dengan beberapa kelompok buruh lainnya enggan turun aksi di May Day Fiesta, Unang mengatakan jika pokok tujuan aksinya cukup berbeda.

“Kenapa enggak gabung ke Monas dengan Prabowo? Ya, Prabowo ya saya pikir karena konteks temanya kan memang beda ya. Kalau mereka kan May Day Fiesta. Kami ini kan masih aksi turun ke jalan. Dalam posisi semangat perjuangan kaum buruh di awal abad 19 itu kan, untuk perjuangan pengurangan jam kerja.

“Jadi, semangat kami adalah, karena posisi sekarang itu hak-hak kaum buruh kan makin buruk. Terus soal badai PHK yang penanganannya juga masih buruk. Undang-undang Cipta Kerja belum dicabut,” paparnya.