39 perusahaan berminat jadi mitra reaktivasi sumur idle Pertamina

39 perusahaan berminat jadi mitra reaktivasi sumur idle Pertamina

Jakarta (ANTARA) – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas Nanang Abdul Manaf menyampaikan 39 perusahaan berminat untuk menjadi mitra Pertamina dalam mengaktifkan kembali sumur idle atau sumur yang tidak aktif.

“Ada 39 perusahaan yang berminat menjadi mitra Pertamina dalam pelaksanaan program reaktivasi sumur idle, dan 19 perusahaan telah menandatangani MoU (Nota Kesepahaman),” ujar Nanang dalam acara “Grand Launching Indonesia’s Oil and Gas Exploration 2025” yang digelar di Jakarta, Selasa.

Langkah tersebut merupakan upaya untuk menaikkan lifting minyak dan gas bumi (migas). Berdasarkan catatan ANTARA, pada akhir Mei 2025, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan PT Pertamina (Persero) membuka tender untuk mencari mitra dalam menggarap 500 sumur idle pada 2025.

Dari 500 sumur idle yang akan ditenderkan oleh Pertamina, mayoritas berlokasi di daratan, namun sekitar 60 sumur idle berlokasi di lepas pantai.

Sumur-sumur idle yang akan ditawarkan kepada calon mitra Pertamina sebagian besar berlokasi di kawasan Sumatera.

Indonesia memiliki sekitar 4.500 sumur idle yang akan diaktifkan kembali, dan Kelompok Kerja Reaktivasi Idle Well, yang merupakan bagian dari Satgas Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas, sedang mencari mitra yang berminat mengaktifkan kembali 2.500 sumur idle.

“Kelompok Kerja 3 (Pokja Reaktivasi Idle Well) telah melaksanakan proses penawaran kepada seluruh mitra yang berminat reaktivasi sumur idle sebanyak 2.500 sumur,” ucap Nanang.

Nanang juga menyampaikan bahwa kelompok kerja tersebut juga memimpin penyusunan kebijakan baru, yakni Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi, yang di dalamnya mengatur kebijakan soal sumur idle dan sumur rakyat.

Selain Kelompok Kerja Reaktivasi Idle Well, Nanang juga menyampaikan capaian kinerja Kelompok Kerja Reaktivasi Lapangan Idle dan Undeveloped Discovery (Pokja 2) atau temuan yang belum dikembangkan.

“Pokja 2 telah berhasil meningkatkan lifting migas melalui kegiatan POP (Put on Production), dengan peningkatan produksi minyak awal sekitar seribu barel minyak per hari,” kata Nanang.

Kelompok Kerja Reaktivasi Lapangan Idle dan Undeveloped Discovery juga berhasil memperoleh persetujuan penentuan status eksplorasi (PSE) dengan contingent resource (potensi migas yang secara teknis bisa diproduksi) sekitar 260 juta barel minyak dan 4,4 triliun kaki kubik gas.

“Izin saya menegaskan kembali, Indonesia terbuka untuk investasi, terbuka untuk inovasi, dan terbuka untuk kolaborasi,” ucap Nanang.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.