Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

35 Ekor Sapi di Blitar Mati Terjangkit PMK dalam Sebulan Surabaya 8 Januari 2025

35 Ekor Sapi di Blitar Mati Terjangkit PMK dalam Sebulan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Januari 2025

35 Ekor Sapi di Blitar Mati Terjangkit PMK dalam Sebulan
Tim Redaksi
BLITAR, KOMPAS.com
– Serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, telah mengakibatkan kematian sedikitnya 35 ekor sapi dan pemotongan paksa 15 ekor sapi lainnya dalam satu bulan terakhir.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Eko Susanto, mengungkapkan bahwa pencatatan
kematian sapi
akibat PMK dimulai sejak 14 Desember 2024.
“Selain itu, juga 15 ekor sapi terpaksa dipotong pemiliknya karena serangan PMK ini,” ujar Eko saat ditemui di kantornya, Rabu (8/1/2025) sore.
Total kasus PMK di Kabupaten Blitar sejak 14 Desember 2024 hingga saat ini mencapai 418 kasus, yang terdiri dari 403 ekor sapi dan 15 ekor kambing atau domba.
Eko menjelaskan bahwa penyebaran PMK di Kabupaten Blitar disebabkan oleh masuknya hewan ternak dari luar daerah dan cuaca musim hujan.
“Ini penyebab umum yang juga ada di daerah lain. Musim hujan mendorong suburnya media berkembang biak bakteri dan virus,” tuturnya.
Meskipun hingga kini belum ada pasokan vaksin dari pemerintah, Eko menyatakan bahwa pihaknya berupaya keras mengedukasi peternak, khususnya peternak rakyat, mengenai penanganan hewan ternak yang terjangkit PMK dan pencegahan penyebarannya.
Ia menambahkan bahwa tingkat kematian hewan ternak yang terjangkit PMK sebenarnya sangat kecil jika ditangani dengan benar.
Gejala utama hewan ternak yang terjangkit PMK adalah munculnya luka menyerupai sariawan pada mulut, yang mengakibatkan hewan ternak enggan mengunyah pakan.
“Peternak harus telaten memberikan asupan nutrisi pada ternak yang terjangkit PMK tanpa hewan ternak harus mengunyah. Kemudian juga diberi vitamin,” ujarnya.
Eko juga menekankan pentingnya menjaga
kebersihan kandang
untuk mempercepat proses penyembuhan.
Namun, ia mengakui bahwa dari 418 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK, baru 55 ekor yang sembuh.
“Ledakan kasus PMK ini telah membuat banyak peternak menjual murah hewan ternak mereka ke pedagang karena takut tidak dapat menyelamatkan hewan ternak mereka jika terjangkit PMK.”
“Ini yang memprihatinkan sebenarnya. Padahal hanya membutuhkan penanganan yang benar agar hewan ternak bisa sembuh,” tuturnya.
Eko menambahkan bahwa pihaknya terus mengerahkan petugas dari 12 pusat kesehatan hewan untuk melakukan pemeriksaan dan edukasi penanganan serta pencegahan PMK di 22 kecamatan di Kabupaten Blitar.
Ia juga berharap adanya kebijakan dari pemerintah pusat untuk segera merealisasikan pengadaan vaksin guna menanggulangi laju pertumbuhan kasus.
Di Kabupaten Blitar, populasi hewan berkuku belah yang dapat terjangkit PMK diperkirakan sekitar 360.000 ekor, yang terdiri dari 140.000 ekor sapi potong, 20.000 ekor sapi perah, serta kambing, domba, babi, kerbau, dan rusa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.