Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Samsul Ma’arif telah memberhentikan Mukti Ali, Roland Gunawan, dan Sapri Saleh dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Jakarta.
Mukti, Roland, dan Sapri dianggap terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM).
“Yang diberhentikan adalah pertama, nama Mukti Ali Kusyairi itu sebagai Ketua LBM, Roland Gunawan dan Sapri Saleh,” kata Samsul di Kantor PWNU DKI Jakarta, Kamis (18/7).”
Samsul menilai organisasi ini memiliki keterkaitan dan komunikasi dengan pihak Israel.
“Ya ada keterkaitan lah, ada keterkaitan komunikasi dengan pemberangkatan. Ada komunikasi dengan pihak Israel,” ujarnya.
Ia mengatakan status ketiga orang ini tetap sebagai warga NU DKI biasa. Sehingga tetap berhak mengikuti pelbagai kegiatan yang terkait NU.
“Tetapi dia atau mereka sudah tidak lagi bagian daripada kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta,” katanya.
Selain ketiga tokoh ini, PWNU DKI Jakarta turut memberhentikan Zainul Maarif dari jabatannya sebagai pengurus Lembaga Bahtsul Masail NU DKI Jakarta.
Zainul adalah satu dari lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog beberapa waktu lalu.
Nama RAHIM mendadak jadi sorotan usai disebut-sebut terlibat dalam pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzoog di tengah aksi genosida di Palestina yang masih berlangsung.
Dalam situsnya, organisasi RAHIM didirikan dengan mengusung keyakinan perdamaian antara agama-agama Ibrahim, yakni Islam, Yahudi, dan Kristen. Mereka terutama mendorong perdamaian di Yerusalem.
RAHIM menulis, “Tanggung jawab bagi seluruh agama-agama Ibrahim, Abrahamic Religion, khususnya Islam, Yahudi, Kristen, untuk menjaga kesucian Yerusalem”. RAHIM dipimpin oleh Mukti Ali selaku Presiden Direktur.
Meski begitu, RAHIM secara organisasi telah membantah keterlibatan mereka dalam pertemuan yang diikuti Zainul. Menurut mereka, Zainul hadir bukan mewakili organisasi, melainkan pribadi.
“Saudara Zainul Maarif sebagai bagian dari orang yang bertemu dengan Presiden Israel adalah atas nama pribadi dan tidak mewakili/atas nama RAHIM,” tulis RAHIM dalam keterangan pers di situs mereka, Selasa (16/7).
Belakangan situs itu tak lagi bisa diakses hingga hari ini. Kantor RAHIM yang tertera pada website mereka diduga rumah tinggal orang lain.
(rzr/fra)
[Gambas:Video CNN]