Mungkinkah Bangun “Overpass” dan “Underpass” dalam 7 Hari seperti Ide Dharma Pongrekun?
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menanggapi ide calon gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun, yang berencana membangun jalan layang (
overpass
) dan jalan bawah tanah (
underpass
) dalam waktu hanya tujuh hari.
Menurut MTI, gagasan ini memungkinkan, tetapi ada beberapa kendala.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno, mempertanyakan kesiapan teknologi di Indonesia untuk menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu singkat.
“Membangun dalam tujuh hari mungkin saja bisa, seperti di China ketika semua material sudah siap, sangat mungkin. Tapi masalahnya, kapan materialnya siap di Indonesia?” ujar Djoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (1/11/2024).
Djoko menjelaskan bahwa membangun infrastruktur seperti
flyover
dan
underpass
memerlukan proses panjang, mulai dari persiapan material hingga uji kelayakan sebelum bisa dilalui.
“Kalau hanya membangun, tujuh hari mungkin cukup, saya yakin bisa. Tapi, selama proses pembangunan juga harus ada uji kelayakan. Prosesnya tidak hanya sekadar membangun,” tambah Djoko.
Ia berpendapat bahwa mengatasi kemacetan di Jakarta bukan hanya dengan membangun jaringan jalan baru, melainkan harus mengutamakan transportasi umum.
“Kemacetan di Jakarta tidak bisa diatasi hanya dengan menambah jalan. Sudah banyak
flyover
dibangun, tapi kemacetan tetap ada. Akar masalahnya bukan di situ,” jelas Djoko.
Menurutnya, solusi kemacetan terletak pada bagaimana warga Jakarta bersedia beralih ke transportasi umum.
“Yang terpenting adalah bagaimana orang-orang yang bekerja di Jakarta bersedia menggunakan angkutan umum,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dharma menjanjikan pembangunan
overpass
dan
underpass
dalam tujuh hari jika terpilih sebagai gubernur Jakarta.
“Ada lima teknologi yang akan saya buka. Ini seperti
knock down
, jadi materialnya disiapkan di luar, lalu pelaksanaannya tujuh hari, tinggal pasang ‘tep, tep, tep’,” kata Dharma di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
Dharma yakin bahwa jika pembangunan
overpass
dan
underpass
dilakukan dalam tujuh hari, kemacetan yang mungkin timbul akibat proyek tersebut tidak akan berlangsung lama. Ia pun percaya bahwa proyek ini dapat mengurangi kemacetan di Jakarta.
“Jangan sampai ada penumpukan akibat lampu merah. Harus dibuat mengalir seperti air, jadi yang mau berbelok ke kanan tidak perlu menunggu lampu merah,” ungkapnya.
Selain membangun
overpass
dan
underpass
, Dharma juga berjanji akan memperbanyak
roundabout
atau bundaran seperti Bundaran HI agar kendaraan bisa tetap mengalir meski pelan, sehingga perjalanan tetap nyaman.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.