Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Cerita pilu juragan toko bahan bangunan di Jalan Pandegiling, Tegalsari, Surabaya, yang kehilangan tiga mobil pikap L300 dalam semalam, pada Jumat (7/3/2025) karena dicuri komplotan maling.
Tiga unit mobil yang hilang itu, diparkir di halaman utama teras depan toko bangunan milik Jimmi Sugiarto (39).
Masing-masing mobil pikap jenis L300 yang dicuri maling itu, bernopol L-8063-NB, L-8353-CO, dan L-9098-AL.
Akibat aksi pencurian tersebut, Jimmi mengaku mengalami kerugian hingga kisaran hampir setengah miliar, meskipun dua mobil pikap diantaranya terbilang pabrikan lama.
Ceritanya, Jimmi Sugiarto baru menyadari toko bangunannya dibobol komplotan maling setelah mendapati kondisi pintu pagar besi lipat utama di depan dalam keadaan tidak terkunci.
Ia juga tidak menyetujui, di mana keberadaan gembok pagarnya itu, entah sengaja dibawa oleh para pelaku, atau barang kali sudah dibuang di selokan sekitar lokasi toko bangunannya.
Nah, saat dirinya membuka lebar-lebar pagar halaman tersebut, Jimmi baru menyadari bahwa tiga kendaraan operasional toko bangunan; L300 hilang.
Menyadari toko bangunannya disatroni maling, ia bergegas memeriksa file dokumen video dari empat titik kamera CCTV yang dipasang di bagian bangunan lantai dasar dan lantai dua.
Ternyata, kamera CCTV miliknya, merekam aktivitas tiga orang pria dewasa tak dikenal menyatroni toko bangunan dan mencuri tiga pikap, sekitar pukul 02.00 WIB.
Semula terpantau seorang pelaku pria berjaket dengan tudung penutup kepala, lalu memakai slayer penutup separuh wajahnya.
Sosok tersebut terpantau membobol pagar, setelah berhasil, kemudian menghubungi dua pelaku lainnya untuk mencuri tiga mobil pikap lainnya.
“Kondisi gembok hilang. Iya (diduga dibawa pelaku). Ciri-ciri pelaku orang dewasa. Cowok semua. Pakai kerudung dan tutup slayer,” ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, pada Selasa (11/3/2025).
Menurut Jimmi, para pelaku merupakan spesialis. Mereka cuma membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk membobol gembok pagar parkiran. Padahal kondisi ketiga mobil terkunci setir.
Apalagi, posisi ketiga mobil pikap yang diparkir dengan posisi moncong mobil menghadap langsung dengan pintu lipat toko bangunan.
Lalu di bagian sisi belakang ‘pantat’ mobil pikap yang berjejer itu, terdapat dua kendara bak terbuka roda tiga yang juga rodanya terkunci.
“Kondisi mobil saya dalam keadaan terkunci. Jadi sudah terkunci setir jejer 4. Belakang mobil ada tossa 3 unit dikunci setir juga. Jadi semua dibandrek bobol,” terangnya.
Akibat pencurian tersebut, ia mengaku mengalami kerugian hingga kisaran hampir setengah miliar.
Apalagi STNK dari ketiga mobil tersebut, sudah tersimpan dalam laci dasbor masing-masing mobil.
“Nilai kerugian sekitar Rp400-500 juta. Itu 2 mobil lama dan 1 mobil baru. Di dalam mobil ada STNK semua. Tapi belum terpasang GPS,” jelasnya.
Namun, ia sudah melaporkannya ke markas kepolisian setempat, dan berharap para pelaku dapat segera ditangkap. Terlebih, ketiga mobilnya dapat segera kembali lagi.
Mengenai dugaan keterlibatan pihak ‘orang dalam’ dari salah satu karyawannya. Jimmi enggan berspekulasi macam-macam, dan tetap memasrahkan proses penyelidikan kepada pihak kepolisian.
“Soal indikasi orang dalam, saya kurang tahu. Masih diselidiki. Sampai saat ini, belum ada informasi tambahan soal kemungkinan pelaku ketangkap,” katanya.
“Harapannya, semoga bisa ketemu lagi mobil kami. Mohon bantuannya pihak kepolisian. Dan pelaku bisa segera ditangkap,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Tegalsari Polrestabes Surabaya Kompol Rizki Santoso mengatakan, pihak korban sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihaknya.
Dan kini proses penyelidikan masih terus dilakukan untuk memburu para pelaku termasuk mencari keberadaan ketiga mobil pikap tersebut.
“Masih penyelidikan,” ujar Rizki saat dihubungi awak media.
