3 Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya Nasional

3
                    
                        Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
                        Nasional

Cerita Gubernur Koster Keteteran Ikut Aturan Makan di Retreat: Lonceng Kedua, Belum Selesai Makannya
Tim Redaksi
JATINANGOR, KOMPAS.com –
Gubernur Bali,
Wayan Koster
, mengaku terkejut dengan aturan makan siang di Menza Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat.
Saat hari pertama makan siang bersama para praja, Koster bersama 85 kepala daerah lainnya tidak memahami bunyi lonceng tanda makan siang dimulai.
“Oh, waktu ketok pertama, rupanya itu tanda mulai makan,” ujar Koster saat ditemui di
IPDN Jatinangor
, Jawa Barat, Senin (23/6/2025).
Setelah ketukan pertama, sebuah lagu diputar tanda durasi makan siang mulai berjalan.
Lagu kedua kemudian diputar lagi, namun Koster dan beberapa kepala daerah lainnya tidak memahami bahwa waktu makan siang mereka sudah mepet.
“Sudah itu ketok (lonceng) kedua belum selesai makannya. Haha,” kata Koster.
Dia mengatakan, kejadian hari pertama itu tidak akan terjadi pada hari ini.
Beberapa kepala daerah yang berada di belakang Koster juga berteriak, “Harus kompak” saat makan siang nanti.
“Hari ini harus tepat, dan harus kompak,” tandasnya.
Momen ketidaktahuan para kepala daerah terkait tradisi makan siang di Menza IPDN ini juga diceritakan oleh Wamendagri
Bima Arya Sugiharto
.
Bima mengatakan, ada banyak kepala daerah yang tidak menghabiskan makanannya lantaran tidak tahu arti dari lagu yang diputar saat makan siang berlangsung.
“Tadi ada yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru 3/4 tiba-tiba lonceng (tanda selesai) sudah bunyi,” ucap Bima, Minggu (22/6/2025).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bima mengatakan para kepala daerah diberikan pembekalan tata tertib oleh Rektor IPDN Halilul Khairi.
Adapun
retreat
gelombang kedua kali ini diikuti 86 kepala daerah dari 93 kepala yang terdaftar.
Sebab, enam dari tujuh kepala daerah telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retreat karena alasan kesehatan.
Sedangkan satu kepala daerah adalah Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, karena ibunya meninggal dunia.
Adapun 86 kepala daerah yang hadir akan mengikuti retreat selama lima hari terhitung dari 22-26 Juni 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.