Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Saksi yang diperiksa Polres Metro Jakarta Timur dalam kasus tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22) bertambah.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan bila awalnya terdapat 18 saksi kini sudah 27 orang diperiksa guna memastikan kronologi tewasnya Kenzha.
Saksi diperiksa penyelidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur terdiri dari pihak UKI, petugas keamanan yang bertugas di lokasi saat kejadian, mahasiswa, dan Rumah Sakit (RS) UKI.
“Dari pihak UKI ada tujuh saksi. Satu dari rektorat, satu dari otorita kampus dan lima dari tenaga sekuriti. Dari pihak RS UKI ada dua, dari mahasiswa 19 orang,” kata Nicolas, Jumat (14/3/2025).
Jumlah saksi ini masih dapat bertambah, karena proses penyelidikan untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pidana dalam kasus tewasnya Kenzha masih berjalan.
Penyelidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menyatakan juga masih mencari saksi-saksi yang menyebarkan informasi bahwa Kenzha diduga tewas akibat dikeroyok.
Pasalnya pada titik Kenzha ditemukan tewas di dalam kampus tidak terdapat rekaman CCTV, sehingga butuh keterangan saksi-saksi untuk dapat memastikan dugaan.
“Kita mencari informasi siapa sih yang memberikan informasi ini, yang katanya melihat ada pidana di situ. Nah pas kita temukan nama, langsung kita kirimkan surat undangan klarifikasi,” ujarnya.
Nicolas menuturkan proses penyelidikan ini berjalan bersamaan dengan pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati untuk memastikan sebab kematian Kenzha.
Selain autopsi, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati turut melakukan pemeriksaan tambahan berupa toksikologi untuk memastikan ada atau tidaknya zat berbahaya pada tubuh korban.
Lalu pemeriksaan laboratorium forensik histopatologi yang dilakukan melalui pengambilan sampel organ tubuh korban untuk memastikan penyebab kematian, dan pemeriksaan DNA.
“Kita berupaya secara scientific crime investigation, butuh waktu. Kita tidak bisa serta-merta atau cepat. Karena ada pembuktian autopsi, digital forensik, toksikologi, histopatologi,” tuturnya.
Sebelumnya Kenzha Walewangko ditemukan tewas di dalam area kampus UKI, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur dengan keadaan kepala terluka pada Selasa (4/3) malam.
Dari penyelidikan sementara Polres Metro Jakarta Timur sebelum tewas Kenzha meminum minuman keras bersama temannya di dalam kampus, hingga sempat terjadi cekcok mulut.
Keributan sempat direlai petugas keamanan UKI, namun beberapa saat setelah kejadian Kenzha ditemukan tewas di dalam area kampus dalam keadaan kepala terluka.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya