24 Sumur Panas Bumi Siap Beroperasi di Bengkulu "Nganggur" Regional 18 September 2025

24 Sumur Panas Bumi Siap Beroperasi di Bengkulu "Nganggur"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 September 2025

24 Sumur Panas Bumi Siap Beroperasi di Bengkulu “Nganggur”
Tim Redaksi
BENGKULU, KOMPAS.com
– Sebanyak 24 sumur sumber panas bumi di Kabupaten Lebong, Bengkulu, telah siap untuk menyuplai listrik dengan kapasitas 2 x 55 Mega Watt (MW) untuk kebutuhan PT PLN.
Meskipun kesiapan ini telah ada sejak tahun 2020, proyek tersebut masih belum dapat beroperasi secara optimal.
Project Manager Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Hulu Lais, Kabupaten Lebong, Edy Sudarmadi mengungkapkan, pengeboran di 24 sumur tersebut telah selesai dan siap berproduksi.
“Kami sudah melakukan pengeboran di 24 sumur sumber panas bumi, siap berproduksi, siap memenuhi permintaan PT PLN pada kebutuhan listrik,” ujar Edy saat ditemui di ruang kerjanya.
Edy menjelaskan, 24 sumur produksi panas bumi tersebut telah siap digunakan sejak tahun 2020. Saat ini, PGE sedang melakukan pembuatan pipa (pipanisasi) menuju pembangkit PLN.
“Kami masih menunggu informasi dari PLN, yang saat ini masih tahap persiapan lelang pembangunan pembangkit. Bila pembangunan pembangkit selesai, maka semua sumur produksinya dapat dimanfaatkan,” tambahnya.
Dengan kapasitas 2 x 55 MW, listrik yang dihasilkan dapat mengaliri sekitar 244 ribu rumah, dengan asumsi satu rumah memerlukan 450 watt.
“Jadi dengan kapasitas 2 x 55 MW yang digunakan PLN, dapat menerangi kurang lebih 244 ribu rumah warga,” jelas Edy.
Edy juga menekankan pentingnya koordinasi antara pihaknya, bupati, gubernur, dan PT PLN untuk mengatasi berbagai kendala yang ada.
“Koordinasi dan komunikasi bersama bupati, gubernur, PLN terus dilakukan. Harapannya, pembangkit PLN segera terealisasi agar berdampak positif bagi bangsa dan Lebong tentunya,” ungkapnya.
Bupati Lebong, Azhari, menyatakan harapan besar masyarakat dan pemerintah Kabupaten Lebong terhadap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) ini.
“Di samping peningkatan Dana Bagi Hasil (DBH) panas bumi, Lebong berharap adanya efek dominan bagi sektor perekonomian dan tenaga kerja,” ujar Bupati Azhari.
Azhari menjelaskan, hanya 30 persen dari luas Kabupaten Lebong yang dapat diakses masyarakat untuk bertani, berkebun, dan beternak ikan, sementara 70 persen merupakan kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) yang tidak boleh dikelola masyarakat.
“Maka dari itu, beroperasinya pembangkit listrik sangat ditunggu oleh ribuan masyarakat Lebong,” jelasnya.
Bupati Azhari juga menegaskan bahwa pihaknya siap membantu dari berbagai sisi agar proyek ini dapat berjalan dengan sempurna.
“Kami siap membantu dan mendukung agar rencana ini berjalan lancar,” tutupnya.
Dari pihak PT PLN, Dede Mairizal, Senior Manager Perizinan Pertanahan dan Komunikasi, mengungkapkan bahwa saat ini proses lelang pembangkit sedang dilakukan.
“Adapun anggarannya berasal dari dana pinjaman. Bila tidak ada halangan, Januari 2026 proses pembangunan bisa dilakukan,” tutup Dede.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.