Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

2 Anggota TNI AL Diduga Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil Tangerang, Dua Kali Todongkan Pistol – Halaman all

2 Anggota TNI AL Diduga Terlibat Penembakan Bos Rental Mobil Tangerang, Dua Kali Todongkan Pistol – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ternyata ada dua oknum anggota TNI AL yang diduga terlibat dalam kasus penembakan yang menewaskan bos rental mobil Tangerang, Ilyas Abdurahman di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

Saat ini kedua oknum TNI AL tersebut sudah diamankan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa mengatakan ada empat orang yang terlibat di balik peristiwa penembakan bos rental mobil tersebut.

Keempatnya kini sudah diamankan aparat berwajib.

Dari empat pelaku, di antaranya dua warga sipil yakni Ajat Supriatna alias AS dan pria berinisial I.

Sementara 2 pelaku lainnya berasal dari oknum prajurit TNI AL yang saat ini ditangani Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).

“Dua lagi diduga oknum TNI, kita koordinasi dengan Puspom yang melakukan proses penyelidikan,” kata Purbawa kepada wartawan, Sabtu (4/1/2024).

Ajat Supriatna alias AS dan pria berinisial I diamankan di wilayah Pandeglang Banten pada Jumat (3/1/2024).

Keduanya menjadi tersangka dalam kasus penggelapan kendaraan milik Ilyas.

Ajat Supriatna diketahui berperan sebagai orang yang menyewa mobil milik korban Ilyas Abdurahman.

Sedangkan I berperan sebagai penadah mobil yang digelapkan Ajat Supriatna.

Menurut Ipda Purbawa, Ajat dan I telah merencanakan upaya penggelapan mobil rental yang disewa dari Ilyas.

Tersangka I berposisi membantu Ajat untuk tindakan kriminal membawa kabur kendaraan sewaan itu.

“Memang dia (I) tidak ada dalam peristiwa itu (penembakan). Namun, I ditangkap dari hasil penelusuran dan pengembangan, posisinya mereka merencanakan penggelapan kendaraan tersebut,” kata Purbawa.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf mengungkap peran Ajat dalam kasus penggelapan yang berujung penembakan bos rental mobil asal Tangerang.

Ajat berperan mencari mobil sewaan untuk kemudian dibawa kabur.

Setelah berhasil dibawa kabur, Ajat memberikan mobil tersebut kepada penadah mobil curian berinisial I.

Alfian menegaskan Ajat bukan bagian dari pelaku penembakan terhadap Ilyas.

“Dalam hal ini peran Ajat hanya disuruh nyari mobil rental. Setelah mendapat mobil rental, lalu mobil dikasih IM (I), dari IM (I) tidak tahu digadaikan ke siapa,” katanya, dikutip dari Tribun Jakarta.

Alfian menuturkan sebenarnya Ajat sudah dijanjikan akan diberi komisi Rp5 juta usai berhasil menggondol mobil rental milik Ilyas.

Namun, dirinya keburu ditangkap oleh tim dari Sat Reskrim Polres Pandeglang pada Jumat kemarin.

“Hari ini (Jumat) dia mau dikasih uang lima juta, hari ini janjinya,” ujarnya.

Alfian juga membeberkan modus Ajat sehingga berhasil memperoleh mobil Ilyas dengan memalsukan identitasnya.

Ajat, kata Alfian, mengubah tempat dan tanggal lahirnya yang tercantum di KTP.

Tak cuma itu, dia juga sampai mengubah identitas di surat izin mengemudi (SIM) miliknya.

“Iya identitas palsu. (SIM) palsu juga itu,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Alfian juga mengungkap peran dari oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap Ilyas hingga meregang nyawa.

Adapun oknum tersebut merupakan pembeli dari mobil rental yang digondol Ajat.

Dia mau membeli mobil tersebut lantaran dipatok dengan harga rendah yaitu Rp 40 juta.

Kesaksian Anak Korban Lihat Ayahnya Ditembak Oknum TNI AL

Agam Muhammad Nasrudin (26), anak almarhum Ilyas Abdurahman menceritakan detik-detik penembakan yang menewaskan ayahnya di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak pada Kamis (2/1/2025) dini hari.

Diketahui awalnya seseorang menyewa mobil Honda Brio dari usaha rental ayahnya untuk 3 hari dari 31 Desember hingga 2 Januari 2024.

Kecurigaan muncul saat penyewa mobil tak bisa dihubungi.

Akhirnya dilakukan pelacakan kendaraan melalui GPS yang terpasang di mobil Brio yang disewa.

Hingga akhirnya diketahui posisi mobil Honda Brio yang diduga akan digelapkan itu berada di wilayah Pantai Anyer, Banten.

Kemudian pengejaran terhadap mobil tersebut dilakukan.

“Dia pelaku tuh di Anyer berhenti, masuk-masuk ke gang. Lama dulu di situ, beberapa menit, 10 menit, 11 menit, mungkin menunggu kita. Kita tuh jaga jarak, sama pelaku sekitar 4 km setelah itu, kita nunggu, dia keluar lagi tuh,” kata Agam di kediamannya Taman Raya Rajeg, Kabupaten Tangerang, Sabtu (4/1/2025).

Kemudian mobil Honda Brio terpantau keluar dari gang ke jalan raya, lalu pelaku berhenti di Pantai Anyer. 

“Saya berkomunikasi sama adek, sama ayah saya, saat mobil berhenti mampir ke Polsek terdekat. Kita cek Google Maps ada tuh Polsek Cinangka,” kata Agam.

Seperti yang sudah beredar dalam berita bahwa petugas piket di Polsek Cinangka tidak mengindahkan permintaan pendampingan laporan adanya upaya penggelapan mobil rental.

Agam menyebut petugas piket saat itu pada intinya menolak dengan sejumlah alasan dan justru menuding dirinya dari pihak leasing.

“Saya jelaskan, saya minta pendampingan saja mohon izin. Ini mobil saya dibawa kabur. GPS sudah dipotong jadi kami ditodongkan pistol. Tolong pendampingkan, Pak,” ucapnya kepada petugas piket Polsek Cinangka.

Selanjutnya, petugas piket menegaskan tidak bisa memberikan pendampingan lantaran harus membawa laporan polisi (LP).

Upaya permintaan pertolongan ke kepolisian kandas padahal Agam sudah menunjukkan sejumlah bukti BPKB, STNK di mana mobil rentalnya sedang digelapkan (dibawa kabur pelaku).

“Bagaimana saya bawa LP? Ini kondisi urgent, saya bilang, sudah diputus GPS-nya, masih sisa satu. Kita sudah coba negosiasi, sudah coba, maksudnya untuk selesaikan dulu di warung, ngopi-ngopi dulu,” kata Agam.

Masih berada di wilayah Pantai Anyer, kemudian sempat ada dialog antara almarhum Ilyas Abdurahman dengan pelaku diduga prajurit TNI AL.

Ajakan untuk menyelesaikan persoalan secara baik-baik justru berujung penodongan pistol.

“Terus waktu itu langsung ditodongkan pistol pelaku bilang minggir kamu, saya dari TNI AL. Kalau enggak minggir, saya tabrak,” ujar Agam.

Tidak lama datang kendaraan lain yang menabrak rombongan Rental Makmur Jaya didampingi sejumlah anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) yang berjumlah total 15 orang.

Usai insiden ditabrak itu kemudian pengejaran berlanjut mobil Honda Brio bergerak ke arah Cilegon Barat, masuk lagi ke Tangerang. 

Agam kembali mengontak anggota ARMI di wilayah Cikupa dan Cikande.

“Saya hubungi anggota ARMI, bang ini saya butuh bantuan, mobil saya mau digelapkan,” ucapnya.

Tim pengejaran mobil Honda Brio semakin ramai, pelaku kembali menodongkan pistol di daerah Cikande.

Namun pelaku tidak meletupkan tembakan lantaran kondisi tim pengejaran berjarak cukup jauh.

Dari hasil pelacakan GPS mobil Honda Brio terpantau berada di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak.

Peristiwa ini menjadi detik-detik penyergapan terhadap seorang pria di mana mobil Honda Brio tersebut sedang parkir di depan gerai mini market.

Tak lama pria itu diciduk terdengar suara tembakan berkali-kali, tim pengejaran buyar menjauhi lokasi.

Agam berlindung di sebuah rumah makan sambil berteriak maling mobil.

Akan tetapi tidak ada orang yang mendekat karena pelaku menggunakan senjata api.

Video penembakan itu juga viral di media sosial.

“Setelah penembakan itu saya sempat melihat Pak Romli sudah terkena tembakan dan baru saya mencari Bapak saya (Almarhum Ilyas Abdurahman) sudah dalam kondisi tertembak di dada,” ucapnya.

Mobil Honda Brio kembali dibawa oleh pelaku hingga akhirnya ditinggalkan dipinggir tol hanya berjadak 3 KM dari Rest Area KM 45.

Agam menuturkan ayahnya saat dalam perjalanan di bawa ke rumah sakit sudah tidak bernyawa.

Peristiwa itu terjadi Kamis (2/1/1025) sekitar pukul 04.30 WIB.

Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono menuturkan pihaknya telah melakukan olah TKP untuk mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi-saksi guna mengungkap kasus ini. 

Kejadian bermula ketika saksi melihat beberapa mobil saling berkejaran dan berhenti di depan Indomaret Rest Area KM 45.

Dari satu mobil minibus berwarna hitam, pelaku diduga menembakkan lima kali peluru, yang mengenai dua korban Ilyas di bagian dada dan tangan kiri serta Ramli di bawah ketiak kanan.

Keterangan dari saksi Agam menyatakan bahwa kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya. 

Pelaku diduga menggunakan GPS untuk memutuskan jejak kendaraan di Pandeglang. 

Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan Indomaret Rest Area KM 45. 

Saat mobil tersebut diadang, pelaku tiba-tiba menembak secara brutal dan melukai dua korban.

“Dari hasil olah TKP, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa lima selongsong peluru 9 mm merek Luger dan satu unit mobil Brio warna oranye,” ucap Kombes Baktiar dalam keterangan, Jumat (3/1/2025).

(Tribunnews.com/ danang/ reynas/ kompas.com)