Ali Musthofa, Guide Juliana Marins Buka Suara: “Banyak yang Enggak Tahu dan Asal Bicara”
Editor
LOMBOK, KOMPAS.com
–
Ali Musthofa
,
guide
alias pemandu jalan
Juliana Marins
saat mendaki Gunung
Rinjani
, Lombok, NTB, menjadi sasaran kemarahan warganet.
Ali terkena
black list
sementara tekait kasus Juliana Marins, WNA asal Brasil yang jatuh di Rinjani tersebut.
Terkait hal ini, Ali angkat bicara. “Banyak yang enggak tahu kronologinya dan asal angkat bicara,” kata dia, Sabtu (5/7/2025).
“Saya lihat komen-komen ada yang menyalahkan saya,” ucap Ali.
Ali lantas mengungkapkan awal pertama kali bertemu Juliana Marins hingga berujung insiden tragis.
Awalnya, Ali menjemput Juliana Marins beserta rombongan lainnya pada Kamis (19/6/2025) malam.
Total, ada 6 orang, termasuk korban yang berencana melakukan pendakian.
“Kita jemput di penginapan,” katanya.
Sehari sebelum pendakian, dia sudah memberikan
briefing
kepada rombongan Juliana Marins.
Mereka diberi pengetahuan terkait rute hingga medan di Gunung Rinjani.
Ali juga memastikan, Juliana Marins dalam kondisi sehat sebelum mendaki.
Korban sudah menjalani
medical cek up.
Singat cerita, pendakian dimulai pada Jumat (20/6/2025) pukul 07.00 Wita.
Rombongan berangkat dari penginapan menuju pos registrasi di Resort Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Ali mengaku perjalanan dari Jumat pagi hingga Sabtu berjalan sebagaimana mestinya.
Kejadian nahas terjadi ketika rombongan dalam perjalan menuju puncak Gunung Rinjani.
Lokasi persisnya di kawasan Cemara Nunggal.
Juliana Marins yang posisinya paling belakang tiba-tiba menghilang.
Ia baru menyadari korban jatuh lewat sorotan senter yang dibawa korban.
“Kejadiannya pada sabtu pagi, saya taruh tas dan mencari dia dan lihat posisi senter di tebing,” kata Ali.
Juliana Marins diketahui terjatuh ke jurang sedalam ratusan meter.
Posisinya sempat terekam drone milik pendaki lain.
Juliana Marins ketika itu masih bisa bergerak dan berteriak minta tolong.
Sayangnya, takdir berkata lain, ia dinyatakan meninggal dunia.
Jenazah Juliana Marins berhasil divakuasi petugas Rabu (25/6/2025) malam, yang kini telah diterbangkan ke negara asalnya.
Buntut tewasnya Juliana Marins, membuat Ali harus berurusan dengan polisi.
Ia dipanggil Polres Lombok Timur guna dimintai keterangan.
Belum bisa memastikan akankah ada tersangka dalam kasus ini.
“Masih dalam tahap pemeriksaan untuk mengumpulkan keterangan saksi,” ucap Kapolres Lombok Timur, AKBP I Komang Sarjana, dikutip dari TribunLombok.com.
Selain Ali, ada warga negara asing turut dimintai keterangan.
AKBP Komang juga membuka peluang akan memanggil pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR).
“Masih dalami dulu kita liat pemeriksaan awal dari porter
guide
dan warga negara asing, kalau ada keterangan mengarah kita akan dalami,” katanya.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Yarman belum memutuskan berapa lama Ali kena sanksi
black list.
Saat ini, ada sebanyak 661
guide
yang ada di Rinjani dan baru 50 persen yang memiliki lisensi.
Yarman belum bisa memastikan apakah pemandu Juliana itu memiliki lisensi atau tidak.
“Separuh sudah dapat lisensi, tapi dalam proses ke depan kita sudah persiapkan bersama-sama dengan teman-teman dari Dinas Pariwisata untuk proses lisensi,” kata Yarman.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Geram Disalahkan atas Kematian Juliana Marins, Guide Ali Tak Terima: Banyak yang Asal Bicara”.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
2 Ali Musthofa, Guide Juliana Marins Buka Suara: "Banyak yang Enggak Tahu dan Asal Bicara" Regional
/data/photo/2025/07/05/68690be001db5.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)