Liputan6.com, Halmahera – Banjir yang melanda Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, sejak Minggu dini hari (22/6/2025) kemarin menyebabkan 2.430 warga dari lima kabupaten wilayah tersebut terpaksa mengungsi. Hal itu diutarakan Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba, Senin (23/6/2025).
“Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat jumlah warga yang diungsikan adalah 2.430 jiwa dari 640 Kepala Keluarga (KK),” katanya, seperti dikutip dari Antara.
Banjir yang melanda lima desa di Kecamatan Bacan, akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah itu sejak Sabtu (21/6/2025) kemarin, sehingga menyebabkan luapan Kali Inggoi yang masuk ke permukiman dan merendam rumah warga dan jalan raya setinggi satu meter.
Bassam menjelaskan lima desa yang dilanda banjir di Kecamatan Bacan meliputi Desa Labuha, Desa Amasing Kota, Desa Amasing Kota Barat, Desa Amasing Kota Utara, dan Desa Indomut.
“Banjir kali ini memang paling terparah yang terjadi di wilayah itu, sehingga saat ini kita ungsikan mereka ke delapan titik lokasi pengungsian yang disiapkan oleh Pemkab Halmahera Selatan, sekaligus kita fokus penanganan korban, terutama distribusi asupan makanan untuk mereka,” ujarnya.
Saat ini pihaknya bersama TNI dan Polri masih bersiaga dilokasi terdampak banjir di lima desa itu, mengingat kondisi cuaca di wilayah tersebut masih diguyur hujan.
“Kami saat ini mencari titik-titik mana menjadi sumber banjir, sehingga bisa menanganinya, agar ke depan tidak lagi terjadi kejadian yang sama lagi,” kata Bassam Kasuba.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1527612/original/083170800_1544688430-banjir.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)