Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

15 Hari Terakhir Bulan Ramadan di Ponorogo, Kang Giri Instruksikan Gunakan Sarung dan Baju Muslim

15 Hari Terakhir Bulan Ramadan di Ponorogo, Kang Giri Instruksikan Gunakan Sarung dan Baju Muslim

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – 15 hari terakhir di bulan Ramadan, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengeluarkan Surat Instruksi Bupati Ponorogo tentang pakaian khusus selama bulan suci Ramadan.

Surat Instruksi Bupati Ponorogo nomor 100.3.4.2/KH/ 01 /405.01.2/2025 berisi tentang pakaian khusus selama bulan suci Ramadan tahun 1446 H/2025.

Dalam rangka semarak bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M dan identitas Kabupaten Ponorogo sebagai kota religi, dengan ini Bupati Ponorogo menginstruksikan, para pimpinan instansi vertikal di Kabupaten Ponorogo, seluruh kepala organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo, para pimpinan BUMN/BUMD/perusahaan swasta di Kabupaten Ponorogo, camat se-Kabupaten Ponorogo, rektor/pimpinan lembaga pendidikan di Kabupaten Ponorogo, kepala desa/lurah se-Kabupaten Ponorogo, ketua rukun warga/rukun tetangga, dan seluruh komponen masyarakat di wilayah Kabupaten Ponorogo, untuk mengenakan pakaian dengan ketentuan laki-laki baju muslim, berkopyah dan bersarung.

Sementara perempuan busana muslim dan non muslim menyesuaikan.

Bupati Ponorogo menginstruksikan kepada seluruh karyawan/karyawati, dosen/pendidik, mahasiswa, pelajar dan masyarakat di instansi/lingkungan/wilayah masing-masing untuk berpakaian dengan ketentuan laki-laki baju muslim, berkopyah dan bersarung.

Sementara perempuan busana muslim dan non muslim menyesuaikan.

instruksi ini berlaku mulai tanggal 17 Maret 2025 sampai dengan 31 Maret 2025.

“Jika 15 hari terakhir Ramadan itu ada doa Qunut pada rakaat terakhir salat witir. Maka 15 hari terakhir juga untuk menggunakan sarung,” ungkap Sugiri Sancoko, Minggu (16/3/2025).

Menurutnya, instruksi akan dimulai pada Senin (17/3/2025) sampai Senin (31/3/2025).

Instruksi diterapkan kepada seluruh warga Bumi Reog.

“Pedagang, karyawan swasta, PNS (Pegawai Negeri Sipil), pegawai bank atau semuanya. Pengusaha, yang kerja di rumah sakit untuk sarungan sampai pada Ramadan terakhir,” terangnya.

“Menghormati Ramadan tidak hanya hormat dengan tangan. Tetapi dengan kebiasaan dan adab yang baik,” pungkasnya.

Merangkum Semua Peristiwa