Pekanbaru, Beritasatu.com – Luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau mencapai 113,68 hektare sejak Januari sampai akhir Mei 2025. Hingga hari ini masih terpantau 13 titik panas (hotspot) di provinsi itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal mengatakan lahan paling luas terbakar berada di Kabupaten Bengkalis mencapai 31,20 hektare.
“Bengkalis masih yang terluas disusul Kota Dumai 16,53 hektare dan yang terendah ada di Rokan Hulu, Rokan Hilir, Meranti, dan Kuantan Singingi masing-masing 1 hektare,” kata Edy Afrizal, Jumat (30/5/2025).
BMKG mencatat Riau dikepung 347 hotspot sejak Januari 2025 hingga kini, dengan titik api (firespot) sebanyak 66 titik.
Edy mengatakan tim BPBD Riau bersama TNI, Polri, Manggala Agni, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) telah berupaya maksimal untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
“Semua titik-titik api sudah dipadamkan. Kami mengimbau kepada warga agar tidak membukan lahan untuk pertanian dengan cara membakar,” pungkasnya.
Hingga hari ini, tercatat ada 13 hotspot karhutla terdeteksi di Riau. Seluruh hotspot itu tersebar di lima kabupaten, yakni Rokan Hilir satu titik, Bengkalis tiga titik, Siak satu titik, Rokan Hulu tujuh titik, dan Pelalawan satu titik.
