Jakarta (ANTARA) – Kepolisian membina 10 remaja pelaku tawuran di Tambora, Jakarta Barat, lewat program pesantren kilat selama satu minggu.
Kapolsek Tambora Kompol Muhammad Kukuh Islami menyebutkan, pembinaan dilakukan dengan pendekatan jasmani dan rohani.
“Mulai dari pembentukan disiplin, kegiatan fisik hingga pembekalan rohani,” kata Kukuh saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, model pembinaan itu bukan hanya terkait hukum, tetapi juga soal kesempatan kedua bagi generasi muda untuk memperbaiki diri dan menjauhi jalan kekerasan.
“Harapannya, mereka bisa sadar kesalahan, membangun kedisiplinan, dan tumbuh menjadi remaja yang bermanfaat bagi sosial,” tutur Kukuh.
Adapun pembinaan dipimpin oleh Kepala Unit Pembinaan Masyarakat (Kanit Binmas) Polsek Tambora, Iptu Agus Sudrajat bersama Bhabinkamtibmas Tanah Sereal, Aipda Aziz.
Kesepuluh remaja itu diamankan saat melakukan aksi tawuran di wilayah Tambora, Jumat (22/8) lalu.
Program pesantren kilat ini telah dilakukan Polsek Tambora untuk menangani remaja yang terlibat tawuran dalam beberapa kasus belakangan.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
