Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

10 Penyebab Perut Buncit yang Sering Tidak Disadari

10 Penyebab Perut Buncit yang Sering Tidak Disadari

Jakarta, Beritasatu.com – Perut buncit sering kali dianggap sebagai masalah penampilan, tetapi sebenarnya ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Lalu, apa penyebab perut buncit?

Penyebab perut buncit beragam, mulai dari pola makan, gaya hidup, hingga kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di area perut.

Mengenali penyebab perut buncit adalah langkah awal yang penting dalam mengatasi masalah ini. Berikut ini 10 penyebab perut buncit yang sering kali tidak disadari, dikutip dari WebMD, Selasa (7/1/2025).

1. Makan terlalu banyak
Jika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang dibakar, tubuh akan menyimpan kalori berlebih tersebut sebagai lemak, termasuk di perut. Untuk menurunkan berat badan, Anda perlu mengurangi kalori sekitar 500 per hari. Gantilah makanan tinggi kalori, seperti kue dan minuman manis, dengan pilihan yang lebih sehat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

2. Faktor genetik
Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk menambah berat badan di bagian perut meskipun sudah berolahraga dan makan dengan baik. Faktor genetik memengaruhi bagaimana tubuh membakar kalori dan menyimpan lemak. Walau demikian, dengan diet dan olahraga yang tepat, Anda bisa tetap mengontrol berat badan.

3. Perubahan hormon (menopause)
Wanita yang memasuki masa menopause sering mengalami peningkatan lemak di bagian perut. Penurunan kadar estrogen, perubahan metabolisme, dan pengurangan massa otot bisa menyebabkan timbunan lemak di perut. Perubahan hormon ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung jika tidak dikelola dengan baik.

4. Kurang aktivitas fisik
Kebiasaan duduk terlalu lama atau kurang bergerak dapat memperburuk masalah perut buncit. Untuk mencegah penumpukan lemak di perut, usahakan untuk berolahraga setidaknya 150 menit dalam seminggu, seperti berjalan cepat atau bersepeda.

5. Kurang tidur
Tidur yang tidak cukup dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Akibatnya, Anda cenderung makan berlebihan, terutama makanan berkalori tinggi, yang dapat menyebabkan penambahan lemak di perut.

6. Stres berlebihan
Stres yang kronis dapat meningkatkan produksi hormon kortisol, yang dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan penumpukan lemak di sekitar perut. Stres juga dapat mengganggu tidur dan pola makan, yang semakin memperburuk masalah perut buncit.

7. Merokok
Meskipun perokok cenderung memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah, mereka cenderung memiliki lebih banyak lemak di perut, terutama lemak visceral yang berbahaya. Leptin, hormon yang mengatur rasa kenyang, juga terpengaruh oleh kebiasaan merokok.

8. Konsumsi lemak trans berlebihan
Lemak trans, yang ditemukan dalam makanan olahan dan cepat saji, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan memperburuk kondisi perut buncit. Lemak trans cenderung menyebabkan penumpukan lemak di perut dan dapat meningkatkan risiko diabetes serta penyakit jantung.

9. Bakteri usus yang tidak sehat
Usus yang tidak seimbang, dengan lebih banyak bakteri yang tidak bermanfaat, dapat menyebabkan tubuh menyerap lebih banyak kalori dari makanan dan menyimpan lebih banyak energi sebagai lemak perut. Mengonsumsi makanan fermentasi atau probiotik bisa membantu menjaga keseimbangan bakteri usus dan mengurangi penumpukan lemak perut.

10. Pengaruh obat-obatan
Beberapa jenis obat, termasuk obat diabetes, antidepresan, dan steroid, dapat menyebabkan kenaikan berat badan, khususnya di area perut. Beta-blocker yang digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi juga dapat berkontribusi pada penumpukan lemak perut.

Penyebab perut buncit bervariasi antara satu individu dengan lainnya. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebabnya, Anda bisa mengambil langkah yang lebih tepat untuk mengatasi masalah perut buncit ini.